Sabtu, 17 Agustus 2013

My Endless Love

Ini adalah ceritaku yang ke 3. Judulnya kalian udah tau kan? penasaran bagaimana ceritanya? lagsung aja baca ya. Maaf kalau jalan ceritanya jelek, bahasanya yang gak nyambung dan lain-lain. Setelah kalian baca, tolong comment and like ya crita-critaku yang ada di Blog ini. Soalya aku butuh pendapat kalian

Instagram : carolynekartika ;
Alamat e-mail aku : lynecarolyne97@gmail.com

hbis ini juga ada judul crita lainnya antara Good Bye Sensei, Love at First Sign, Good Bye My First love sama Welcome again My First love..  Welcome again My First love itu cerita sambuangan dri Good Bye My First love juga tpi itu semua belum aku ketik loh , masih di buku khusus ceritanya.. ntar satu-satu dulu aku ketik ya.. kalian mau yang mana antara itu?? comment ya

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
Namaku Axel Rowyer. Aku adalah anak kembar dari Jhon Rowyer dan Violet Rose. Aku mempunyai kakak laki-laki atau bisa di bilang kembaranku yang beda 5 menit yang bernama Exel Rowyer. Sekarang aku dan Exel telah menginjak 16 tahun dan sekarang aku duduk di bangku SMA kelas 3 dan sebentar lagi kami akan masuk ke universitas.

 Aku dan Exel bisa di bilang adalah anak yang beruntung bisa lahir di keluarga yang kaya raya. Tapi apa gunanya semua itu kalau tidak dengan fisik yang kumiliki sekarang. Kita kembali pada umurku yang ke 15tahun. Tiba-tiba tubuhku menjadi lemah dan aku sering mimisan. Tapi aku menjalani semua itu dengan ceria sehingga orang-orang yang di sekitarku tidak tahu jika aku mengidap penyakit kanker otak stadium akhir. aku mempunyai pacar yang sangat aku sayangi bernama Raxel. Kami berdua sudah menjalani hunungan sejak duduk di kelas 9. Dan aku mempunyai seorang sahabat yang bernama Lady.

Sekarang mungkin sudah kurang lebih 3tahun. Aku meninggal dunia tepat pada usiaku yang ke 17tahun. Tanggal kematianku 12 Desember 2012 jam 12.00. Semua 12-12 ya? keren kan? wkwkwk.... udah smpai disitu aja ya perkenalannya dan sekarang kita lanjut ke cerita.


Ini Axel Rowyer
 
 Ini Exel Rowyer
 Pacarnya Axel nieh.. Raxel

@@@@@@@@@@@@@ 22 Januari 2012 @@@@@@@@@@@@@
Sejak pagi tadi Axel merasa tidak enak badan, tapi dia tetap memaksakan diri untuk masuk ke sekolah agar dia tidak ketinggalan pelajaran. Dan sekarang adalah jam Olah Raga berlangsung. HAri ini Mr. Lauther akan mengambil nilai senam lantai. Sambil menunggu giliran, Axel memutuskan untuk duduk di pinggir lapangan sendirian sambil melihat teman-temannya bermain atau mengambil nilai. Tapi tidak lama, Axel merasakan kembali sakit yang luar biasa di kepalanya. Axel meremas kepalanya agar pusing itu terasa hilang. Tapi nyatanya tidak. Sakit itu terus berlangsung hingga Axel mengeluarkan darah segar dari hidungnya
 "kkyyaa.. Axel hidungmu berdarah" histeris Lady. Axel menurunkan tangannya dan memegang bagian bawah hidungnya. Dan benar saja, darah segar keluar perlahan dari hidungnya dan tak lama akhirnya Axel tak sadarkan diri. Raxel yang sengaja melewati lapangan itu melihat pacarnya yang pingsan dan lagsung berlari ke tempat Axel dan menggendong Axel ke UKS yang ada di sekolah. Lady pun menyusul setelah dia memanggil Exel yang memang beda kelas.


@@@UKS@@@

"Axel" "Axel" panggil Exel dan menepuk-nepuk pipi adiknya itu.

"Exel" panggil Axel dengan lemah "aku dimana" tanyanya

"kamu di UKS sayang" jawab Raxel dan duduk di samping Exel

"aku kenapa" tanya Axel

"tadi kamu pingsan Xel. Kebetulan Raxel lewat, dia langsung mengendong kamu ke UKS" jawab Lady yang baru masuk ke dalam UKS.

"kamu kenapa sih" tanya Lady

"aku tidak apa-apa.. mungkin hanya kecapean" ucap Axel lemah. Exel pun mengelus rambut adiknya dengan sayang

"bagaimana kalau kamu ke rumah sakit" usul Raxel kepada Axel

"boleh juga tuh" sahut Exel

"ywda kamu juga pergi sama Lady aja ya. Aku mau izin dulu ke guru" ucap Exel dan berjalan keluar ruang UKS. Sedangkan Raxel dan Lady membersihkan barang mereka yang ada di kelas dan kembali ke UKS. Setelah mereka berdua kembali, ternyata Exel juga sudah kembali

"bagaimana kau sudah dapet izinnya" tanya Lady

"sudah" "nieh" ucap Exel dan memberikan Lady sebuah kertas. Setelah menerima itu, Lady membantu Axel untuk menuju ke mobilnya dan membawanya ke rumah sakit




@@@@@@@@@@@@@ RS @@@@@@@@@@@

Sesampainya di rumah sakit, Lady menuju ke tempat informasi untuk menayakan dokter dan kemudian mendaftarkan Axel ke dokter itu. Sambil menunggu giliran, Lady mengajak Axel untuk duduk di kursi dekat dengan ruangan dokter. Tak lama menunggu, akhirnya giliran Axel masuk. Axel di periksa oleh dokter Payne. Karna dokter Payne merasa heran, akhirnya dia menyarankan agar Axel pergi ke dokter saraf. Axel menuruti yg dikatakan Dr. Payne dan mencari dokter saraf di bagian rumah sakit. Setelah menemukan, Axel lagsung masuk karena masih sepi. Dia di perikasa oleh Dr. Horan. Setelah pemeriksaan selesai, Axel di suruh keluar dan menunggu hasil testnya selesai.

“bagaimana dok” tanya Axel tidak sabaran. Dr. Horan pun hanya diam sambil memperhatikan kertas hasil cek Axel “bagaimana dok” tanya Axel yang kedua kalinya. Tapi akhirnya sama dokter Horan tak merespon pertanyaan Axel.

“bagaimana hasilnya dok” tanya Axel jengkel. Dr. Horan menghembuskan nafasnya kasar

“maaf anda terkena penyakit kanker otak stadium akhir” ucap Dr. Horan akhirnya.  Setelah mendengar itu, Axel merasa dirinya dihujani jarum-jarum yang banyak sekali

“are you kidding me”tanya Axel tak percaya dan tertawa hambar. Dr. Horan menggelengkan kepalanya lemah.

“sayang sekali. Saya ingin bercanda tapi ini beneran”

“tapi.. bagaimana bisa” tanya Axel tak percaya

“entahlah saya juga tak mengerti” ucap Dr.Horan seadanya

“apa itu bisa disembuhkan” tanya Lady yang sedari tadi hanya mendengar omongan Dr.Horan

“saya rasa bisa. Cuman hanya beberapa persen kemungkinan kanker itu akan hilang”

“dan juga” Dr. Horan menggantungkan ucapnya

“dan apa” tanya Axel dan Lady bersamaan

“hanya beberapa persen kemungkinan akan sembuh total dan juga biaya yang sangat mahal “ Dr. Horan mengulang ucapannya.

“tak apa yang penting saya sembuh” mohon Axel.

“Tadi saya sudah bilang hanyaa BEBERAPA persen kemungkinan”  ucap Dr.Horan dan menekankan beberapa kata

“dan lagi biaya yang sangat mahal” ucapnya lagi

 “tidak apaapa. Yang penting aku ada usaha untuk sembuh. Dan soal biaya itu gampang” ucap Axel

“hah anak kecil bisa apa” remeh Dr. Horan

“Aku anak dari Jhon dan Violet” ucap Axel dan menunjukan senyum kemenangan. Dr. Horan pun kaget

“bagaimana” balas Axel

“baiklah kau boleh mulai terapi dari besok” ucap Dr. Horan menyerah

“baiklah” ucap Axel girang “aku mohon untuk tidak memberi tahu orang tuaku tentang ini” ucap Axel sebelum akhirnya dia meninggalkan ruangan ini

“whatever” ucapnya dingin.

Setelah itu, Axel dan Lady benar-benar meninggalkan ruangan itu.

“apa benar dia anak Jhon. Perasaan Jhon punya anak kembar” batin Dr. Horan

“ah lebih baik aku menayakan langsung” pikirnya dan mengambil ponsel yang terletak di samping meja kerjanya dan menghubungi seseorang

“ya” ucap orang yang jauh di sebrang sana

“hai Jhon apa kabar” tanya Dr.Horan

“hei Grey. Tumben menelfon ada apa” tanya Jhon yang lagsung To The Point “

hahaha santai bro” ucap Dr. Horan santai

“aku hanya ingin menayakan nama-nama anak kembarmu. Karena dulu aku jarang menghubungimu dan menayakan anakmu” ucapnya lagsung

“oh yang kau tau aku hanya punya anak kembar ya” tanya Jhon dan tertawa

“ ya” “yang pertama laki-laki bernama Exel dan yang kedua Axel” ucapnya

“ada apa. Tumben kau menayakannya” tanya Jhon penasaran kepada sahabat lamanya

“oh tidak apa-apa. Sudah ya aku sekarang ada pasien. Kapan-kapan kita bertemu ya dengan anak-anak kita” alasan Dr. Horan dan memutuskan sambungan telfonnya secara sepihak


Selama perjalanan Axel memilih untuk diam. “axel” panggil Lady “hhmm” jawabnya “apa kau yakin tidak ingin memberitahu yang lain” tanya Lady tanpa menoleh “ia” ucapnya singkat “dan aku minta untuk kau merahasiakannya” ucap Axel “tapi.....” “pokoknya hanya kau , aku dan Dr. Horan yang boleh mengetahui semua ini. Selain itu tidak boleh” sela Axel  “baiklah” ucap Lady mengalah.  “yak sampai di rumah” ucap Lady setengah berteriak yang berhasil membuat Axel terkejut “kau” ucap Axel garang “sorry” nyegir Lady tanpa ada rasa bersalah “thx sudah mengantarku. Tunggu sebentar, biar kusuruh Kenny mengantarmu” ucap Axel dan turun dari mobil mencari Kenny , supir ayahnya. "Kenny" panggilnya "ya nona" jawabnya "anatarkan Lady sampai rumahnya" perintah Axel "baiklah nona" ucapnya dan segera masuk ke dalam mobil dan mengantar Lady ke rumahnya.

 
@@@@@@@@@@@@@@ 29 Maaret 2012 @@@@@@@@@@@@@@@@

Dari detik menjadi menit , dari menit menjadi jam , dari jam menjadi hari , dari hari menjadi minggu dan minggu menjadi bulan. Keadaan Axel semakin parah, Axel menjadi sering merasakan pusing yang luar biasa dan juga hidungnya yang mancung sering mengeluarkan darah segar. Tapi Axel selalu menciba menyembunyikannya dan jika ada yang bertanya apa dia baik-baik saja , dia selalu bilang "I'm Fine" ucapnya dan berusaha tersenyum. Tapi senyuman yang sangat di paksakan .

Dan bulan ini juga adalah ulang tahun Axel Rowyer dan Exel Rowyer yang ke 17. Maka dari itu Jhon dan Violet mengadakan pesta besar-besaran. Dan mungkin ini juga adalah pesta terakhir Axel karena mengigat kondisinya yang seperti itu.

Dekorasi ruangan pesta adalah warna pink dan biru langit. itu adalah warna kesukaan mereka berdua. Dan acara sekarang adalah acara meniup lilin. Axel dan Exel memejamkan kedua matanya dan berdoa dalam hati masing-masing "Tuhan semoga aku cepat sembuh dan diberikan kesempatan hidup lebih lama lagi" begitulah doanya Axel. Setelah berdoa, dengan kompak mereka meniup lilin berangka "17" itu bersamaan. Suara tepuk tangan pun terdengar di dalam ruangan ini.

"aduh" rintih Axel dan memegang kepalanya

"kau kenapa xel" tanya Exel yang berdiri disampingnya

"tak apa. Mungkin aku sedang capek" ucap Axel berbohong.

"kalau begitu kau harus istirahat dulu" ucap Exel perhatian dan memanggil Jhon -ayahnya- untuk membawa Axel ke dalam kamar hotel untuk berisirahat

"kau tak apa sayang" tanya Jhon khawatir setelah Jhon memesan 1 kamar dan membawa Axel ke kamar itu dan menidurkannya di ranjang hotel yang sangat nyaman itu

"aku tak apa dad. mungkin aku kecapekan" ucapnya berbohong -LAGI-

"yawda kamu istirahat dulu. Dad pergi dulu ya" ucap Jhon dan mencium kening anaknya dan berlalu pergi ke acara tadi


@@@@@@@@@@@ 10 Juli 2012  @@@@@@@@@@@@@@

Rambut indah kecoklatan Raxe semakin hari semakin menipis karena rontok. Bukan karena yang biasa di alami wanita, tapi ini adalah karena penyakit Axel yang semakin parah. Axel yang dulu selalu ceria , sekarang menjadi agak sedikit pendiam. Bibirnya yang dulu berwarna pink dan berkesan seksi itu menjadi pucat dan berwarna putih. Melihat perubahan itu , Jhon dan Violet merasa khawatir apa yang terjadi pada anak perempuannya itu. Jika ditanya, dia selalu bilang "I'm fine. Mungkin hanya kecapekan" hanya itu saja yang diucapkannya. Tapi dibalik itu semua, Axel merasa sangat kesakitan akan hal itu.

Pagi harinya di kamar, Axel merasa pusing dan hidung nya selalu mengeluarkan darah. Tapi tak lama setelah itu, penyakitnya secara ajaib menghilang sehingga Axel memaksakan untuk pergi ke sekolah.
Jadtual pertama yang di dapati Axel adalah OR -olah raga-. Axel meminta kepada Mr. Stayles untuk tidak mengikuti pelajarannya dan memutuskan untuk duduk di pinggir lapangan sambil melihati anak-anak yang lainnya berolah raga

"aku iri dengan mereka. Mereka pasti tidak pernah mengalami apa yang sedang aku alami" batin Axel nanar

"Axel ayo ikit bermain" ajak Lady dan menghampiri Axel

"tidak.. tidak.. aku hanya akan melihat kalian disini" tolak Axel sopan "oh ayolah. Pasti kau bosan untuk melihat saja" paksa Lady dan menarik kasar tangan Axel.

Sebenarnya Axel ingin melawan, tapi sekarang kondisinya lemah dan tidak seperti dulu lagi, jadinya dia hanya bisa menurut dan mengikuti langkah Lady. Karena gak kuat, dan Axel tak bisa lagi menahan berat badannya lagsung saja Axel terjatuh di lantai dan dia tak sadarkan diri lagi. Semua teman sekelas Axel merasa panik dan Mr. Stayles lagsung membawanya ke UKS dan di larikan ke rumah sakit..

@@@@@@@@ Rumah Sakit @@@@@@@@@@

"anak saya kenapa Horan" tanya Jhon yang melihat sahabat keluar dari ruangan Axel berada

"bagaimana jika anda dan istri anda ke rungan saya. kita bicarakan ini di ruangan" tawar Dr. Horan dan berjalan mendahului mereka. Jhon dan Violet hanya mengikutinya dari belakang. Dan setelah sampai di rungan, mereka duduk di kursi yang ada di di depan meja

"jadi bagaimana keadaan Axel" tanya Jhon yng kedua kalinya

"Axel terkena penyakit otak stadium akhir" ucap Dr. Horan sedih. Mrs. Rowyer pun membekap mulutnya dengan kedua tangannya. Matanya pun secara perlahan mengeluarkan air mata. Dia -Mrs. Rowyer tidak percaya jika anaknya mempunyai penyakit yang sangat parah

"ba.. bagaimana bisa" tanya Jhon terbata-bata

"apa kalian tidak tau" tanya Dr. Horan yang pura-pura kaget

"tidak.. kami tidak tau" jawab Jhon. "kami terlalu sibuk dan jarang di rumah. Tapi jika kami berdua diminta untung pulang, kami akan pulang dan berada di rumah" ucapnya Jhon

"dulu, pada bulan Januari, Axel datang ke rumah sakit ini untuk memeriksa keadaanya. Setelah itu dia mengetahui dan dia berujar jika dia yang ingin sendiri memberitahukannya" cerita Dr. Horan yang berbohong.

"Mom.. Axel sudah sadar" ucap Exel yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan praktik Dr. Horan. Violet yang mendengar kondisi anaknya yang telah siuman itu lagsung bangkit dari duduknya dan menuju ruangan dimana Axel di rawat

"Axel" panggil Violet setelah ia sampai di ruangan Axel

"mom" ujarnya lemah   "syukurlah kau sudah siuman. Mom khawatir" ucapnya dan memeluk Axel lembut

"hahaha" tawanya pelan "aku baik-baik saja mom" ucapnya berbohong

"kau sebenarnya sakit apa nak" tanya Violet pada anaknya.      "kecapekan" ujarnya berbohong

"kau bohong Xel" ucap Violet nanar

"mom tau kalau kamu terkena penyakit kanker otak stadium akhir. Kenapa kau tidak memberi tahu kami dari dulu" tanya Violet yang berhasil membuat Axel diam bak patung dan tak perani menjawab pertanyaan yang di lontarkan sang ibu

"mom.. mom tau dari mana" tanyanya kaget

"dari dokter yang menaganimu" ucap Jhon yang mengganti ucapan Violet

"dad" panggil Axel lemah. Jhon berjalan dan duduk di pinggir kasur rumah sakit dan mengelus kepala Axel yang hampir botak

"kenapa kau tidak pernah menceritakan kepada kami" tanya Jhon lembut. Tapi Axel tetap diam dan tidak menjawabnya. Exel yang mendengar itu hanya bisa diam. Dia tidak percaya jika kembarannya mempunyai penyakit yang amat serius

"apa kau mau dioperasi" tawar Dr. Horan yang baru masuk ke kamar Axel

"ti..ti... tidak. Aku takut" ucapnya lirih

"ayolah sayang. kau harus di operasi  biar cepet sembuh" paksa momnya

Axel mendesah kasar "bailah. kapam" tanyanya

"tanggal 10 september. Dan kau tidak boleh menolaknya" ucap Dr. Horan dan pergi dari kamar Axel

@@@@@@@@@@ 10 September 2012 @@@@@@@@@@

hari ini adalah hari dimana Axel akan dioperasi. Wajahnya Axel semakin pucat, rambut Axel yang dulu indah sekarang sudah tidak ada sebiji pin. dan tubuh seksinya dulu menjadi kurus kering. Dan tentang Rael, Dia sampai sekarang masih belum mengetahui jika Axel disini, berjuang untuk mempertahankan hidupnya.

Axel hanya bilang jika dia pindah ke London untuk sekolah yang lebih bagus. Tapi itu adalah alasan belaka agar Raxel tidak curiga jika dia tidak melihat Axel untuk waktu yang lama. Dan selama itu juga, Exel yang menggantikan membalas SMS dari Raxel dan menjawab telfonnya. tentu saja awalnya Exel menentang dengan keras, tapi melihat kondisi adik kembarannya akhirnya dia bersedia melakukannya hanya demi saudara kembarnya.

Suster keeluar dari ruang inap Axel dan menggeret kasur Axel menuju ruangan operasi. Selama kurang lebih 5 jam menunggu lampu tanda operasi di padamkan, keluarga Rowyer tak henti-hentinya berdoa agar Tuhan memberikan keajaiban bagi Axel.
Lampu ruangan operasi pun telah padam, dan tak lama Dr. Horan keluar dengan menggunakan baju ala dokter yang sedang melakukan operasi.

"bagaimana kadaan Axel" tanya Jhon tak sabaran

"dia telah melewati masa keritisnya, dan sekarang dia tak sadarkan diri" ucap Dr.Horan dan meninggalkan Jhonndan keluarganya.

para suster membawa keluar kasur Axel dan embawanya kembali ke ruangan VVIP Axel.

"kau sudah berjuang sayang" ucap Violet dan mengengan tangan Axel lembut

@@@@@@@@@@ 12 Desember 2012 @@@@@@@@@@

Setelah operasi itu, Axel tidak pernah sadarkan diri hingga sekarang. Dan itu juga membuat Raxel , Lady dan seluruh anggota keluarga besar merasa sedih. Oh kenapa Raxel bisa tau?? karena insiden setelah operasi itu, Raxel bermimpi tentang Axel yang datang ke dalam mimpinya dengan menggunakan dress putih panjang dan terlihat sangat cantik bagaikan malaikat. Dia bermain ayunan dengan sangat gembira. Wajahnya sangat cerita tidak terlihat sangat pucat. Karena penasaran, Raxel segera menayakan keadaan Axel, Pertama, Exel tidak memberitahunya, tapi setelah dia menceritakan mimpi itu, akhirnya Exel menceritakan semuanya
dan tentu saja Raxel berpikir itu hanya bercanda hingga ia melihat sendiri keadaan Axel di Rumah Sakit.

"hei kau putri tidur. Sampai kapan kau ingin tidur. Kau sudah berhutang banyak penjelasan kepadaku, kenapa kau selama ini berbohong" ucapnya meskipun dia tidak dapat menjawab, tapi Raxel tau jika Axel bisa mendengarnya
"kau ingin membuat agar aku lupa akan suaramu , sifatmu yang kekanak-kanakan, dan apa yang ada di dalam dirimu" lanjutnya dan mencium bibir Axel yang pucat.

Axel membuka perlahan kedua matanya. Dan dia melihat jika dirinya sedang dicium oleh Raxel. Dan tanpa disadari juga, Raxel tak mengetahui jika berkat ciumannya Axel telah siuman.
Setelah lama mencium, Raxel melepaskan bibirnya dari mulut Axel dan dia pun kaget karena Axel telah siuman. Tapi Axel hanya membalasnya hanya dengan senyuman yang selama ini tak pernah dilihat lagi dan yang dirindukan Raxel.

Segera saja Raxel menekan tombol untuk memanggil suster yang terletak di samping tembok kasur Axel dan segera menelfon keluarga Rowyer.
Tak lama setelah Raxel menelfon , Jhon , Violet dan Exel datang. Mereka bertiga pun tak menyangka bisa melihat anaknya yang telah sadarkan diri. Violet menagis bahagia. Exel berjalan ke tempat Axel berada dan memeluk Axel dengan sayang. Raxel cemburu? tentu saja tidak, karena dia tau kalau hubungan saudara kembar lebih erat dari pada yang lain

"oh ia aku kesini ingin memberi tahu ke kalian semua. kalian dengarkan aku baik-baik ya karena aku tidak punya waktu banyak" ucap Axel serius

"apa yang mau kau katakan sayang" tanya Raxel dan mengelus kepala Axel

"honey, kau sudah sembuh.. kau masih punya waktu yang sangat banyak untuk bicara" ucap Violet lirih

"no mom... aku ingin bicara sekarang dan aku tidak mempunyai banyak waktu" ucap Axel semakin serius

"Violet tenanglah, kita beri Axel waktu untuk berbicara" ucap Jhon dan merangkul Violet

"untuk pertama-tama aku ucapkan terima kasih untuk kalian semua" ucap Axel

"dan kedua untuk mom. Terima Kasih mom karena kau telah melahirkanku dan Exel. merawatku hingga besar meskipun mom jarang di rumah. tapi bagiku, kau adalah ibu terbaik yang aku punya" ucapnya dan memandang mata ibunya serius

"Ketiga untuk dad. Terima Kasih dad. Karena jika tidak ada dady, aku dan Exel tak mungkin berada di dunia ini. Teriima kasih juga untukmu yang selalu berjuang keras bekerja mencari uang untuk kami semua dan selalu memberikan kemewahan dalam hidupku. Dan aku minta maaf untuk beberapa bulan ini yang menyebabkan dad jarang bekerja dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit. Aku minta maaf karena telah merepotkan dady"

"untuk Exel. Kamu adalah sosok kakak dan kembaran yang sempurna bagiku. Kau selalu melindungiku jika aku dalam masalah, selalu membelaku, selalu sabar jika aku melakukan hal-hal yang membuatmu marah. Aku sangat meyayangimu. Jika aku bertemu Tuhan, aku akan meminta agar di kehidupan selanjutnya kita berdua bertemu lagi dan menjadi saudara kembar dan berkumpul lagi bersama-sama" ucapnya dan memandangi muka Exel yang sudah menangis
"hei jagan menagis. Kau terlihat seperti perempuan" ejek Axel karena selama ini Exel jarang menagis

"Raxel, terima kasih karena kau mau terus berada disisiku hingga sampai akhir sisa hidupku ini. dan terima kasih juga kalau kamu menerimaku apa adanya, tidak cepat bosan dengan diriku yang seperti anak-anak ini." ucapnya tetap sambil memandangi wajah Raxel untuk terakhir kali
"kita pasti akan bertemu lagi, di dunia selanjutnya dan selanjutnya, terlahir berapa kalipun ke dunia, aku pasti akan menemukanmu dan aku pasti akan jatuh cinta lagi padamu" lanjut Axel

"teng... teng... teng... teng.." bunyi jam yang berdetak sebanyak 12 kali terdengar. sebelum berdetak 12 kali, Axel telah selesai mengatakan pesan-pesannya
"semua aku pamit dulu ya.. waktuku sudah habis, dan aku telah di tunggu yang lain. Jika kitaa semua di perbolehkan lagi, aku ingin menjadi keluarga lagi" ucap Axel untuk terakhir kalinya dan tersenyu bahagia hingga dia menutup kedua matanya untuk selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar