Selasa, 11 Juni 2013

My Little sister

Hi namaku Lyn Arden aku mempunyai sahabat yang sangat aku sayangi sehingga aku mengangapnya sebagai adik kandungku sediri yang bernama Aime. Dia orangnya sangat lucu, perinang, baik, tidak sombong , pokoknya +++ dech. Aku sekarang bersama Aime udah berteman sejak 6tahun yang lalu. Dan aku harap kita bisa tetap bersama sampai kita tua. #kayakorangpacaranaja. Nah disini aku ingin menceritakan kepada kalian semua tentang kisah pertemuanku dengan Aime. cerita dimulai sejak aku duduk di kelas 2 SMP ya.

Aku bersekolah di St. Elizabeth JHS. itu adalah sekolah favorite yang ada di Lost Angeles ini. Dan tebak, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru. sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 2 SMP. Kelasku berada di lantai dua dari bangunan sekolahku. Dari atas sini, aku melihat banyak anak-anak kelas 1 yang baru masuk dan tengah berkumpul di tengah lapangan yang ada di sekolahku untuk melaksanakan MOS (Masa Orientasi Siswa). Aku melihat muka mereka semua masih polos-polos , dan tubuh mereka yang pendek. Astaga aku jadi mengingat pada saat diriku pertama kali masuk dibangku sekolah SMP. Aku mengamati satu-satu nama yang melekat di baju seragam mereka.

"hhmm.. Nama yang unik" pikirku.

Seketika itu juga mataku memandang seorang anak perempuan yang wajahnya sangat familiar dimataku "sepertinya aku mengenalnya"pikirku dalam hati. Setelah aku perhatikan wajahnya baik-baik, ternyata ia adalah Lily. Saudara sepupuku. Sebenarnya aku tidak menyangka ika ia masuk sekolah yang sama denganku. Lily tampak diam murung dan menyendiri. Mungkin dia tidak bisa cepat akrab dengan yang lainnya. Anak-anak murid baru pun diberkan istirahat selama 30 menit. Mereka menggunakan waktu itu untuk mengakrabkan diri mereka dengan yang lain , ada juga yang ke kantin , dan ada juga yang menghabisakan waktu untuk diam di tempatnya. Dengan waktu itu, aku menggunakan untuk menyamperin Lily yang memang duduk di bangku taman yang ada di sekolahku. Aku pun mnuruni satu persatu anak tangga dan segera berjalan ke arahnya.
 
 "hi" sapaku kepada Lily ketika aku telah sampai di tempatnya dan mengambil tempat duduk di sebelahnya. Mendengar ada suara yang menyapanya, dia pun menoleh kearahku. Kulihat matanya berbinar-binar akan kedaanganku. Dia pun langsung memelukku dan berkata


"Lyn, ternyata kamu juga ada di sekolah ini. Ah aku senang sekali" begitulah kata-kata yang terlontar dari mulutnya. Aku pun hanya membalas perkataan hanya dengan senyuman.

"kupikir kamu gak akan masuk kesekolah ini dech"tanyaku kepadanya. Dia pun melepaskan pelukannya dan menatap kedua mataku.
 
"hah..  aku disuruh sekolah disini"ucapnya dengan suara yang terdengar sedih.

"sudah-sudah gak perlu sedih, sekolah ini juga bagus kok" ucapku untuk menghiburnya. Dia pun hanya membalasnya dengan senyuman

Para anggota MOS pun memberikan aba-aba kepada murid baru untuk masuk kembali ke barisannya dan akan melanjukan acara Lily pun segera pamit kepadaku dan kembali kebarisannya semula. Dan kegiatanku sekarang apa?  kembali kekelasku yang berada di lantai dua dan melanjutkan pelajaran yang sangat membuatku ingin membolos. Ya kalian tau pelajaran apa?? MATEMATIKA


******************
Bel pulang sekolah pun berbunyi, pertanda jam pelajaran sekolah telah usai. Lyn segera keluar dari kelasnya untuk kembalii pulang ke rumahnya yang sangat nyaman baginya. ketika dia berada di lantai satu, dia melihat adik sepupunya yang menunggunya. Lyn pun segera menuju ke tempat itu.

"hey apa yang kau lakukan disini"tanyanya.

"tidak ada. Hanya sedang menunggumu"jawabnya dan berbalik arah menghadapmu

 "oh ya sudah. Ayo kita sama-sama keluar dari sekolah" ajak Lyn dan menggandeng tangan Lily keluar dari gedung sekolah yang bisa di bilang sangat besar. Ketika sudah keluar, Lily pun melihat mobil sedan berwarna putih yang telah menunggunya

 "eh aku sudah dijemput, aku pulang duluan ya. Sampai ketemu besok" ucapnya dan  melambaikan tangan ke arah Lyn dan segera masuk ke dalam mobil itu.

"yah sendirian dech"batinku dan mengela nafas panjang

Lyn pun memutuskan untuk menunggu di bawah pohon yang ada di depan sekolah. Disana dia juga melihat anak perempuan yang berdiri sendirian. Lyn pun berjalan kearahnya dan menyapanya

"Hi. Apa kau murid baru" tanya Lyn sopan. Anak itu pun menengok ke arah tempat Lyn berada dan hanya menganggukan kepalanya.

"Btw nama kamu siapa? Namaku Lyn" ucapku sambil mengulurkan tanga kananku padanya

"Namaku Aimei" ucapnya dan membalas uluran tanganku

Selama itu pun kami bercerita banyak hal sampai aku pun di jemput.

"hei apa kamu di jemput" tanyanya dan menunjuk mobil BMW warna putih yang tepat terparkir di depan kami berdiri.

"Ah kau benar. Sudah dulu ya. Sampai jumpa besok" ucapku dan melambaikan tangaku padanyya.
sebelum aku masuk ke dalam mobil, aku pun menegok ke arahnya

"apa kau mau ikut denganku. Sekolah sudah sepi"  tawarku kepadanya.

"Tidak usah. Aku bisa kok naik taxi" tolaknya halus

"rumahmu di daerah mana" tanyaku kepadanya.

"Rumahku ada di Jalan London" ucapnya *nama jalannya ngawur ya*

" Benarkah. Wah kita satu jalan. Ayo kau ikut dengaku saja" ucapku bohong, aku pun berjalan kearahna menarik tangannya dan menyuruhnya masuk kedalam mobilku

"Pak ke Jalan London ya" ucapku kepada supir pribadiku Supirku melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

"Maaf non. Jalan London no berapa ya?" tanyanya sopan

"no 101" ucap Aime
Tak berapa lama pun, mobil di berhentikan tepat di depan rumah yang mewah.

"ini rumahmu" tanyaku kepadanya. Dia pun mengangguk dan turun dari mobilku

"terima kasih" ucapnya padaku dan masuk ke dalam rumahnya.
ketika pandanganku telah jauh, aku pn meminta supirku untuk kembali ke rumah. Karena ini sudah terlalu melelahkan bagiku.
Sesampainya di dalam perkarangan rumah, aku pun turun dari mobilku dan masuk ke dalam rumah.



di dalam rumah pun aku seperti biasa, disambut dengan sopan oleh para nany yang bekerja dirumah. entahlah ada berapa banyak.
"apa L sudah pulang kerumah" tanyaku pada salah satu nany yang ada disana
"Tuan muda L belum pulang non. Katanya nanti sore baru pulang" jawab nany itu
aku punya kakak laki-laki yang bernama "L Derek Arden".  Dia bersekolah di St. George High School. sama seperti St. Elizabeth , St. George juga sangat terkenal di Los Angeles

Setelah mendengar itu, aku menaiki tangga rumahku satu persatu menuju kamar tidur kesayanganku. Aku adalah salah satu penggemar Hello Kitty, jadinya kamarku dan kamar mandiku bernuansa Hello Kitty loh.



Aku merebahkan tubuhku di atas kasur yang sangat nyaman dan mataku menatap langit-langit kamar. Lama kelamaan pun aku terlelap tidur.

***********
Hari-hari kulalui seperti biasa. Hubunganku dengan Aimei pun semakin akrab. Saat istirahat aku pergi menuju kantin dan menemui Aime. Dan yang terjadi dengan Lily? dia pindah ke sekolah lainnya. Hari ini Aime akan berkunjung ke rumahku.  Karna hari ini adalah hari sabtu dan besok pun libur. Entahlah apa yang nanti akan kulakukan di rumah. Sekarang rasanya aku ingin cepat-cepat lulus SMP dan menjadi murid SMA aja.
Pulang sekolah pun aku dan Aime pergi ke rumahku. Ketika aku membawanya ke dalam kamarku, diapun kaget karena semua dekorasi Hello Kitty dan dindingnya berwarna pink dipadukan juga berwarna putih.

"keren" decaknya kagum.

"apa kau ingin menginap disini" tawarku kepadanya.

"aku sih mau. Tapi aku belum izin sama orang tuaku dan aku juga gak membawa baju" ucapnya sedikit kecewa

"tenang saja, nanti aku minta supirku untuk memgantarmu kembali ke rumah dan meminta izin kepada orang tuamu dan mengambilkan pakaianmu" ucapku. Dia pun hanya mengganguk dan aku pun memangil supirku Jon untuk mengantarnya pulang sebentar. Aku tentu saja tidak ikut dan memutuskan untuk tetap di rumah menunggu Aime kembali

"Lyn" terdengar suara seseorang memanggilku. Dan aku duga itu adalah L kakakku. Karna tidak mungkin seorang nany memanggilku begitu. Aku pun keluar dari kamar dan menuju ke lantai bawah.
Dugaanku benar, L memanggilku dan tunggu. Siapa laki-laki yang memakai topi berwarna hitam yang berada di sampingnya? 
"ini temanku bernama Ciel. dia hari ini akan menginap di rumah ini" jelas L kepadaku. Aku pun hanya menganguk

"ya terserah kamu saja" ucapku cuek

"dan satu lagi. Hari ini temanku Aime juga akan menginap disini. Dan ingat jangan menganguku karena aku tidak akan menganggumu" Jelasku kepadanya

"terserah kau saja adik bawel" dan mengelus kepalaku. Aku pun hanya bisa diam. Meski dia kakak yang menyebalkan, tapi aku sayang dia mau bagaimana pun dia tetap kakakku yang paling THE BEST pokoknya. Dan dari sisinya yang menyebalkan itu, dia juga bisa di andalkan sebagai kakak.

"Lyn" panggil aime yang sudah kembali ke rumahku

"oh kau sudah datang. Sini-sini" panggilku, dia hanya menurut dan berjalan kearahku

"ini kakakku L dan lelaki yang ada di sampingnya Ciel" ucapku memperkenalkan mereka satu-satu

"namaku Aime" ucapnya sopan.

"Ciel" "L" ucap mereka bergantian.

Kami berempat pun menaiki tangga bersama-sama. Karena letak kamarku bersebelahan dengan L.

"eh tunggu" ucap L sebelum aku dan Aime masuk ke dalam kamar

"ada apa" tanyaku datar

"iihh. jagan gitu sama kakakmu yang ganteng ini dong" ucapnya PD yang membuatku selalu ingin menonjoknya. Tapi aku menahannya agar tidak terjadi perang dunia ke 2 di rumahku #abaikan

*************************
Sebentar lagi aku sudah kelas 1 SMA. Tapi sayangnya, aku akan sekolah di Luar Negri. Aku akan bersekolah di London dan itu artinya aku harus berpisah dengan keluargaku , dan teman-temanku. Tapi aku janji kok setiap ada kesempatan liburan aku pasti pulang.
Sekarang aku berada di Bandara Internasional yang ada di London. Sekarang aku akan pulang kembali ke Los Angeles. Aku sangat merindukan L. Aku di London tinggal sendirian u,u aku di belikan rumah mewah oleh kedua orang tuaku. Aku tidak diizinkan untuk asrama dan tinggal di rumah kerabat. Maka dari itu aku di belikan rumah.
Dan bulan ini adalah liburan musim panas, Lyn memutuskan untuk kembali kee Los Angeles karena dia merindukan keluarganya dan kakaknya yang sangat bawel itu.
Ketika sampai di bandara Los Angeles. Aku dijemput oleh kakaku L. aku pun langsung berlari menujunya dan memeluknya. L membantuku untuk membawakan barang-barangku. Sekarang L sudah kuliah semester1 di Harvard University. Keren kan? jelas kakakku gitu loh.
L membawaku menuju tempat mobilnya, ketika masuk aku terkejut karena di dalam sana juga sedang ada Ciel

"hai" sapaku canggung

"hai lyn, sudah lama tidak bertemu" ucapnya ramah

"kalian masih berteman" tanyaku

"pastilah. sekarang pun Ciel masuk ke universitas yang sama denganku" jawab L

"mom and dad dimana" tanyaku

"mom lagi ada di Paris. Sedangkan dad ada di Canada" ucap L yang berhasil menghilangkan moodku
Mom bekerja sebagai aktris dan model internasional, sedangkan dadku adalah seorang pengusaha yang mempunyai cabang perusahaan dimana-mana. Dan L pun akan menggantiannya. Maka dari itu L kuliah di jurusan Bisnis untuk membantu dan menggantikan dadnya

"oh" jawabku lesu. Aku pun menyandarkan kepalaku di jendela dan menutup mataku. Tanpa terasa, akhirnya sampai di rumahku. L pun membangunkanku dengan cara yang agak kasar

"ayo bangun adik bawel. Kita sudah sampai" ucap kakaku dan mengoyang-goyangkan tubuhku.
Aku pun dengan berat hati membuka kedua matakuu dan berjalan masuk ke dalaam rumah dengan mata yang masih terpenjam.

"ayo kamu buka pintunya. aku dan Ciel lagi membawakan barang-barangmu yang banyak ini" suruh kakakku. Aku pun mengikuti perintahnya dan membuka pintu utama yang besar

"WELCOME BACK HOME LYN ARDEN" teriak semua orang yang ada di dalam rumah tersebut. Disana di melihat ada sahabat lamanya Aime , Mom, and Dadnya yang sudah berada di rumah

"loh mom dad kok bisa ada di rumah. Bukannya tadi L bilng kalau kalian ada di luar negri" tanya Lyn tak percaya

"ini kejutan honey, jadi kamu gak boleh tau" balas momku dan mencium pipi ku.

"hi Lyn udah lama gak ketemu ya" ujar Aime dan memeluk tubuhku. Aku pun dengan senang hati membalasnya

"tapi Dad and Mom minta maaf. Sebentar lagi kami akan pergi lagi. Mungkin 3 minggu lagi kami akan kembali. Setelah itu dad and mom janji akan di rumah sampai kamu kembali ke London." ucap dad

"aku kan libur 1 bulan dad. masa aku hanya 1 minggu saja di temani kalian" ujarku sedih
L pun merangkulku

"jagan sedih. Jugaan mom dan dad melakukan ini semua demi kita berdua" ujar L mencoba untuk menghibur Lyn

"ia. kamu boleh membawa Aime dan Ciel tinggal di rumah kita 1bulan agar kalian berdua tidak kesepian" ucap dad
L pun mencubit pelan hidung Lyn

"ayo tersenyum"pintanya. Lyn pun berusaha tersenyum

"nah gitu dong" "aku di rumah lebih kesepian. tidak ada mom , dad, dan juga adik yang bawel. Kenapa kamu harus memilih sekolah di London sih" tanya L sedih

"Jika kakak kesepian, aku mau kok pindah kesini dan menemani kakak" ucapku dan memeluk tubuh L

"boleh kan , mom, dad" tanyaku. Mom dan Dad pun hanya menganguk kepala

"oh ya waktunya kami kembali lagi. Bye sayang" ucap Mom dan Dad. Mereka berdua pun menciumi pipi anak-anak mereka dan berpamitan pergi
Lyn , Aime pun menuju kamar Lyn untuk beristirahat.

"Lyn" panggil L sebelum mereka berdua masuk ke dalam kamar

"kita kan sudah libur. Bagaimana kalau kalian berdua ikut kami ke Villa" tanya L
 aku pun berfikir sejenak "ayo ikut aja. pasti seru" ujar Aime dengan girang

"hhmm.. baiklah. Tapi jagan macam-macam" ancamku

"ya sudah. Besok kita ke villa naik mobil sama-sama. Kita di villa mungkin selama 1 minggu. Jadi persiapkan dari sekarang"
setelah itu pun aku dan Aimei masuk ke dalam kamar dan duduk di atas kasur

"yah lyn kayaknya aku gak bisa ikut dech. Soalnya aku hanya membawa baju untuk besok" ucapku.

"aku antar dech sekarang" ucapku dan bangkit dari dudukku. Aime hanya mengikutiku dari belakang.
aku pun menyambar kunci mobil dan menggunakannya untuk mengantar Aime kembali lagi. Haha aku sudah bisa menyetir mobil sejak aku kelas 1 SMP. Aku merengek kepada dadku untuk mengajarinya.

-Dikamar L-
"L" terdengar suara Ciel yang memangil temannya dan duduk di atas kasur milik L

"apa" tanya L dan ikut duduk di atas kasurnya

"adikmu tambah manis ya"tanyanya sambil senyum-senyum sendiri

''hahaha. Kau suka dengan adikku ya" goda L

"mungkin bisa dibilang ia" sahut Ciel malu-malu

"hahaha. kau tau. adikku belum pernah pacaran sampai sekarang. dan dia itu tomboy. Tapi entah sekarang. yang kulihat sekarang ia lebih feminim dari yang dulu" ucap L 

"Hah.. bearkah" ucap Ciel kaget

"tapi sepertinya adikmu cuek sama cowok ya. kalau sama temannya dia bersikap biasa" ucap Ciel sedih

"kalau kamu lebih kenal dengan adikku, kau pasti tau sifat aslinya"

"hhmm.. bagaimana caranya aku mendekati adikmu ya" tanyanya dan berfikir. L pun juga ikut-ikutan berfikir. Tak lama ide pun muncul di otaknya

"besok kan kita pergi ke villa. Nah aku berencana agar membawa mobil kami masing-masing agar tidak perlu menggunakan sopir"

"terus ide kamu apa?. kamu nanti paling-paling bawa mobil BMW"

itu bukan mobilku Bodoh. Mobilku dan mobil Lyn sama. cuman warna , model , saja yang beda. Tapi mereknya sama"

"mobil apa emangnya"
"mobil ferrari. Kan hanya untuk 2 orang. Jadinya aku sama temannya Lyn. Kamu sama Lyn" ucap L memberikan idenya

"tapi dulu kamu pernah bercerita jika adikmu sudah sangat mahir membawa mobil meskipun dia masih SMP"

"tenang saja, besok aku punya rencana dech. Kamu tinggal nurut aajaa"

"hhmm.. apa kau tertarik dengan temannya lyn" tanya Ciel

"Tidak" jawab L cepat

"aku kan tertarik dengan Lady. Jadi aku gak mungkin tertarik dengannya" bantah L
Ciel hanya membentuk mulutnya hingga berbentuk O

********************\
Besoknya pun tiba. Aku , L , Ciel , Aime sedang bersiap-siap di bawah. kami membawa 2 mobil. Yang satu mobilku dan yang satunya lagi mobil L.Mobilku berwarna Merah pekat dan Mobil L berwarna merah putih.



"heh anak SMA yang belum memiliki SIM dilarang mengemudikan mobil" ucapnya sinis

"aku kan sudah mahir mengendarainya. kau sudah tau itu bukan"

"POLISI" ucapnya dengan nada yang di tekan

"terus gimana. Bawa supir dong" tanyaku

"Temanmu sama aku saja. Sedangkan Ciel denganmu naik mobilmu. Nyuruh dia yang menyetir" ucapnya
aku pun hanya mengalah dan kuberikan kunci mobilku ke Ciel. "Bye Aime. Sampai ketemu di villa nanti" ucapku dan masuk kedalam mobil mengikuti Ciel.
-----------------------------------
-HENING- itulah suasana yang tergambarkan di dalam mobil. Karena merasa bosan, Lyn mengeluarkan I-Phone dari dalam saku celananya memasang headsetnya menikmati alunan lagu. Sedangkan Ciel hanya fokus mengemudi

"bosan" tiba-tiba Lyn menggerutu.

"kamu nyetir mobil lama ah. Liat L sudah di depan dari tadi" ucap Lyn

"Ciel" panggil Lyn

"apa" sahut Ciel yang masih fokus menyetir dan tidak menoleh ke arah Lyn

"kamu gak suka ya sama aku. Kenapa dari tadi kamu diam saja sih. Boring tau. Kalau tau gini aku mending ikut sama L aja dech u,u" ucap Lyn

"aku suka kamu bodoh. Justru karna suka aku gak tau mau ngomong apa" batin Ciel

"Ciel. Ini udah 4 jam loh kamu nyetir. apa kau gak capek" tanya Lyn perhatian. Emang dari rumah L dan Lyn menuju villa di butuhkan waktu 6 jam untuk kesana. Karena letaknya yang jauh.

"gak papa. Masa aku mau nyuruh kamu yang nyetir" ucap Ciel

"kamu tepikan mobilnya aja ya. Biar aku yang ngelanjutin sisanya. Kamu istirahat dulu ya" ucap Lyn

"tapi aku juga gak mau kamu capek" balasnnya

"udah gak papa kok. Ntar kalau aku capek, aku pasti bilang kamu kok" ucap Lyn meyakinkan

"janji" tanya Ciel. Lyn pun hanya membalas dengan anggukan.
Ciel pun menepikan mobilnya sebentar dan digantikan dengan Lyn. Sekarang Lyn pun menggendarai mobil dengan kecepatan tinggi untuk menyusul kakaknya.

"pelan-pelan dong" pinta Ciel "aku mual" ucapnya lagi
Lyn pun segera menurunkan kecepatan mobilnya dan menjalankan dengan normal

"apa kau di London sudah memiliki kekasih" tanya Ciel penasaran dan memastikan ucapan L

"belum" ucap Lyn dengan tetap fokus menyetir.

"why" tanya Ciel

"tidak ada. karna seorang yang kusukai ada di Los Angeles. Bukan di London" ucap Lyn dan tertawa

"siapa" tanya Ciel penasaran

"ada dech" ucap Lyn dan menjulurkan lidahnya ke arah Ciel

"aku hanya bercanda. aku tidak suka dengan seseorang" ucap Lyn jujur dan kembali fokus ke jalanan

"siapa ya yang disukai Lyn" batin Ciel penasaran. Karena berpikir keras, tanpa sadar Ciel terelap tidur dan menikmati alam mimpinya yang indah

**************

"Ciel" panggil Lyn. Tapi Ciel masih tetap tertidur.
Lyn pun turun dari mobilnya dan menuju pintu di samping Ciel. Dia membuka pintu dan mengoyangkan tubuh Ciel
"ayo bangun. kita sudah sampai" ucap Lyn lagi. Tapi Ciel belum bangun-bangun juga.

"Lyn" igau Ciel "Lyn. apa kau sudah punya pacar" Igau Ciel lagi

"kenapa dia mengigau seperti itu" batinnya.

"kenapa emangnya" tanya Lyn dengan iseng. Karena dia pernah diceritakan oleh seorang nany di rumahnya jika ada orang mengigau, kita bisa menanyakan apa yang di igaunya dan dia akan menjawab dengan jujur

"karena aku suka kamu" igau Ciel lagi yang serasa menjawab pertanyaannya
ketika mendengar jawaban dari Ciel, Lyn menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya tidak percaya. karenaa orang yang selama ini disukanya juga menyukainnya.

"ada apa" tanya L yang tiba-tiba datang dari belakang Lyn

"tak ada" jawabnya singkat dan mencoba menutupi mukanya yang mungkin saat ini sudah memerah

"lalu, kenapa mukamu seperti kepiting rebus" tanya Aime yang juga datang di belakang L dan menyadari perubahan muka Lyn

"ah ia bner juga. Hi Ciel apa yang kau lakukan kepada adikku" tanya L gak terima dan menguncang-guncangkan tubuh Ciel. Tapi ocehan L gak di perdulikan sama Ciel karena Ciel masih terlelap dengan mimpi indahnya

"ah ternyata dia tidur" desah L yang baru sadar

"atau kamu suka ya sama Ciel" sambar Aime

"hah?" tanya Lyn yang seperti orang bodoh

"kamu melihat mukanya yang sedang tidur itu kan. Sampai-sampai mukamu seperti kepiting rebus gitu" goda Aime lagi. Seketika itu juga, Aime berhasil membuat wajah Lyn lebih merah lagi

"eh muka adikku tambah merah" ledek L

"ish apaan sih kak" jengkel Lyn dan mencubit pelan lengan kakaknya lalu berjalan memasuki Villa keluarga mereka. Tak lama Lyn melihat Ciel mengikutinya dari belakang dan duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Lyn memutuskan untuk duduk di hadapan Ciel

"aahh capeknya" gunam Lyn dan bersandar di sofa sambil merengangkan otot-ototnya

"ish kamu di mobil enak-enak di bilang capek.. aku yang lebih lama menyetir pun gak mengeluh seperti kamu" sindir Ciel

"kamu juga sudah tidur kan sehabis aku gantikan? sampai akhirnya kamu tidur gak bisa bangun-bagun" protes Lyn yang tak terima

"ia sih. cuman kan aku lebih lama menyetir di bandingin kamu"

"udahan lah bertengkarnya. capek aku mau tidur" ucap Lyn dan beranjak dari duduknya, tapi dengan cepat Ciel menahan tangan Lyn

"apaan sih" ujar Lyn dingin dan berhenti berjalan

"duduk dulu dong. aku kan mau ngobrol bareng kamu" ucap Ciel memohon dan memasang wajah pupy facenya. karna Lyn tidak tega melihat, akhrnya dia mengalah dan kembali duduk. Sedangkan Aime dan L yang melihat itu hanya bisa tersenyum senyum sendiri.

"dari pada kita liatin mereka, bagaimana kalau kita duduk di pinggir kolam yang ada di halaman belakang" ajak L dan berjalan duluan ke halaman belakang. Aime pun hanya mengekor di belakang L.

"apa yang ingin kau bicarakan" tanya Lyn yang udah mulai bosen, karena dari tadi Ciel belum juga memulai pembicaraan

"ini yang tadi di mobil itu. Aku ingin tanya apa kamu udah punya pacar" tanya Ciel malu-malu

"belum" jawab Lyn tersenyum "kenapa" tanya Lyn lagi

"cowok yang kamu suka" tanya Ciel dan menghiraukan pertanyaan Lyn

"oh itu. Tidak ada kok"ucap Lyn berbohong, tapi arah mata Lyn lagsung melihat bola mata L dalam-dalam.

ah yang aku suka itu kamu bodoh. kenapa ga nyadar sih" maki Lyn dalam hati

"kalau kamu suka sama siapa" Lyn bergantian bertanya pada Ciel

"mau tau aja. kamu sendiri pelit" jawab Ciel

"ywda kalau gitu ciri-cirinya" balas Lyn yang pantang menyerah bertanya

"dia itu cerewet , bandel , manja , cantik'' ucap  Ciel dan memandang lekat-lekat mata Lyn. Lyn pun merasa gugup akan tatapan mata Ciel itu dan dia pun berfikir untuk mengganti topik pembicaraan

"bagaimana kuliahmu" tanya Lyn berusaaha mengganti topik pembicaraan , Ciel pun mendesah nafas panjang
"dia mengganti topik pembicaraan" batin Ciel.
"baik" jwab Ciel singkat.

"hey guys , bagaimana nanti malam kita nonton kembang api? pasti asyik" ajak L yang baru tiba di ruang tamu sehabis dari taman belakang

"kedengarannya asyik" ucap Lyn antusias karena Lyn menyukai kembang api.

"yauda kalian siap-siap aja ya. Ak dan Ciel kembali ke kamar" ucap L dan menarik tangan Ciel paksa dan masuk kedalam kamar

"ish apaan sih kau narik-narik" ucap Ciel ketus.

"ini kesempatan yang bagus untuk nembak adikku" saran L

"gak ah. orang dia suka sama orang lain kok" tolak Ciel

"hey bodoh" ucap L kesal dan memukul pelan kepala Ciel dengan bantal

"aku tau kalau adikku suka sama kamu" ucap L

"apa kau yakin" tanya Ciel yang masih tidak percaya akan ucapan L

"aku yakin. karena aku adalah kakak Lyn jadi aku tau semua sifat-sifatnya"

"thx bro. nanti malam aku akan nembak adikmu" ucap Ciel yang telah percaya diri kembali. L hanya membalasnya  dengan senyuman yang singkat

"ah adikku yang manis akan diambil deh" batin L kecewa

@@@@@@@ Malamnya @@@@@

sesuai dengan ajakan L, mereka semua pergi melihat kembang api. Dan tentu saja L telah membuat rencana. L dan Aime akan memisahkan diri dari Ciel dan Lyn.
Ciel mengajak Lyn ke laut tempat menyaksikan kembang api. Ciel membawa Lyn jauh dari para kerumunan yang menunggu kembang api. disana , Lyn bisa melihat batu yang besar di pinggir pantai menuju arah laut. Ciel membantu Lyn untuk naik ke batu itu. setelah sampai ke ujung batu, barulah kembang api mulai "DDDUUAARR..." suara kembang api pun terdengar "WOW ini sungguh keren" decak Lyn kagum. "bagaimana kau tau tempat ini" tanya Lyn penasaran "entalah" sahut Ciel. Mereka berdua menikmati kembang api dan suaranya yang bisa di bilang berisik. Setelah agak lama, kembang api pun telah selesai. Lyn pun mengajak Ciel untuk kembali ke villa

"Ciel ayo pulang. kembang api telah selesai" ajak Lyn.

"ada yang ingin kubicarakan denganmu" ucap Ciel dan mendekat ke arah Lyn. Ciel mengemgam kedua tangan Lyn yang berhasil membuat jantungnya berdetak lebih kencang

"Lyn aku suka sama kamu. Sejak pertemuan pertama kita di rumahmu. Kamu mau gak jadi pacarku" ucap Ciel dan memandang tepat ke arah bola mata Lyn
setelah cukup lama menunggu jawaban dari Lyn, akhirnya Lyn berhasil mengucapkan 1 kata yang berhasil membuat Ciel terseyum senang

"ia" terima Lyn dengan malu-malu. mendengar itu Ciel langsung memeluk Lyn dan mencium keningnya dengan sayang. Ciel tidak menyangka jika Lyn menerimanya menjadi kekasih hatinya.
kedua tangan Ciel memegang pinggal Lyn dankembali mencium kedua pipinya. Dan hari ini adalah hari yang paling tidak bisa dilupakan bagi kedua pasangan yang tengah berbahagia ini
 
Ini yang namanya Aime


 Ini yang namanya Lyn Arden

1 komentar: