Sabtu, 16 Februari 2013

ITS CALLED A TRUE LOVE

Suatu hari di sebuah club di hotel sekitar pukul 1 malam, music2 party yang dimainkan oleh Dj menghipnotis puluhan telinga pengunjung baik cewek maupun cowok. 2 orang cewek memapah keluar seorang teman ceweknya yang mabuknya sudah gak bisa tertolong karna meminum minuman alcohol, dan seorang cowok yang juga teman ke3 gadis itu menjadi pengarah menuju kamar gadis yang dipapah itu. “ Hei Becky, kamarmu nomor 306 kah?”

“ Yes, you’re right Charlie..” ucap Becky. Merekapun segera membuka pintu dan meletakkan tubuh Becky ke ranjang.

“ Bye Beck..”

“ C ya...” tambah gadis yang 1 nya. “ Ayo keluar Charlie..” Mereka ber3pun ninggalin Becky terlelap dalam kegelapan kamar.

Keesokan harinya...................................... Becky yang semalam hanya mengenakan tank top dan rok mini nya yang super pendek dan minim banget itu menggeliat dan hampir tersadar. “ Tangan siapa ini? Roy sudah kembali?” ucapnya sendiri dan menengok kebelakang. “ Aaaaaaaaaaaaa.....” menjerit histeris.

“ What?? Earthquake?” tanya seorang cowok dengan dada telanjang.

“ Who the hell are you? Kenapa kau ada dikamarku??” tanya Becky.

“ This is my room, young lady. Kenapa kau bisa ada dikamarku? Tapi tak apa, aku menerima gadis cantik sepertimu.” Ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke Becky.

“ What??” Becky langsung menampar lelaki itu dan turun dari ranjang lalu memelototinya sambil berkacak pinggang. “ Sebaiknya kau keluar!”

“ I’ll show you something.” Kata lelaki itu sambil membuka pintu kamarnya. “ See... 306... Ini kamarku.”

“ Apa, bagaimana bisa salah..” ucap Becky lirih.

“ Bertie? God. You cheathing on me..” teriak seorang gadis dan .............

Plaaaaaaaaaaak!!! Suara tamparan mengikuti dari belakang, dan pipi lelaki itu langsung merah. Dan gadis itu pergi sambil berurai air mata.

“ Aku memang sudah muak dengan dia.”

“ Hahh? Kau bisa jelaskan padanya kalau kita itu tidak ada hubungan apa2.”

“ Semua orang juga tak akan pernah percaya itu. Lihat keadaan kita sekarang?”

“ But its real, right?” tanya Becky ragu.

“ We’re both drunk. And I dont know.”

“ Tapi pakaianku masih lengkap..” teriak Becky.

“ Becky??”

“ R-r-roy.....”

“ Itu benar kau??”

“ Roy, ini bukan seperti yang kau pikirkan.... A-a-aku....”

“ I know.” Roy-pun pergi.

“ Roy!!!!!!!!!!!!” langsung mengejar Roy dan berhasil menahan tangannya. “ Roy, honey, please.. Let me explain this.”

“ Aku sudah tahu. Kau sudah bosan denganku? Jadi kau berpaling dariku?”

“ No.. It was a mistake.. Semalam aku mabuk berat dan Charlie, Rose, Sarah mengantarku kekamar, tapi salah kamar.... Dan aku tidak melakukan apa2 dengannya. I swear!!!” ucapnya jujur.

“ I dont know Beck.. I dont know..”

“ Roy.. Please, believe me...” pinta Becky.

“ Hei, Rebecka Duffield.” Becky dan Roypun melongok ke arah Bertie lelaki yang tadi. “ Kau melupakan ini..” ucapnya sambil memamerkan tas, heels dan bra berwarna merah.

“ What? Itu bukan punyaku Roy. Aku tak suka warna merah menyala seperti itu...” menjelaskannya pada Roy dan Roy berlenggak pergi. “ Kau... Aku masih memakai punyaku. Kau...”

“ Im so sorry....”

“ Kau tak terlihat menyesal...” ucap Becky. Sambil mengambil tas dan heelsnya. Lau pergi ninggalin tu cowok. “ Roy.. Please, pick up the phone...” ucapnya lirih sambil menempelkan HAPE nya ditelinga berharap Roy mengangkat. “ Semua ini gara2 dia. Siapa dia......? Hassssssssssshhhh!!” berjalan meninggalkan hotel setelah check out. Tiba2 hape nya berbunyi.



ONTHEPHONE

Sarah = Hai Beck!!

Becky = Sialan kau. Aku kira kau Roy.

Sarah = Haha, gotcha... Kau dimana?

Becky = Masih dihotel tapi dalam perjalanan pulang.

Sarah = Ada apa dengan nada bicaramu, huh?

Becky = Roy.... Semuanya terjadi gara2 lelaki gila itu, Sarah!! Ahhhhh...

Sarah = Lelaki siapa?

Becky = Bagaimana bisa kau mengantarkanku kekamar yang salah? Kamarku 309.

Sarah = Tapi saat Charlie bertanya 306, kau menjawab iya.

Becky = Aku mabuk Sarah.

Sarah = Begitu juga dengan kami.

Becky = Aku sangat mencintai Roy.

Sarah = Bagaimana kalau kita bertemu.

Becky = 19 cafe.

Sarah = 15 menit lagi aku sampai. C ya!

PHONEOFF

10 menit kemudian, Becky sudah duduk manis dikursi, dan masih menunggu kedatangan Sarah. 8 menit kemudian Sarah muncul. “ Kau terlambat 3 menit Miss Darling.”

“ Macet.”

“ Alasan yang masuk akal.”

“ So, siapa lelaki itu?” tanya Sarah to the point.

“ I dont know.. Aku dan dia tidur bersama. 1 ranjang. Apa kau gila itu? Dan Roy salah paham.... Ahhhhh...! Aku bisa gila.”

“ Apa lelaki itu tampan?”

“ Sarah, come on!!!!!!!! Im serious.” Ucap Becky melotot.

“ Go tell Roy, then.”

“ Sudah. Tapi .... Dia makin tak percaya. Help me..” memohon.

“ Menolongmu dengan cara bagaimana Beck?”

“ Im doom!!! No boyfriend, no money, no love, no hope and no job..”

“ Bicara tentang pekerjaan. Kau diterima oleh salah 1 perusahaan, lamaran untuk menjadi sekertarismu diterima.” Ucap Sarah.

“ Benarkah??”

“ Yeah.. Ini surat pemberitahuannya. Dan besok kau sudah bisa bekerja.”

“ Oh God...” langsung membaca surat tersebut tak percaya. “ G Company?”

“ Itu adalah salah 1 perusahan terkenal dan tersukses di London Becky. Selamat .. And FYI, direkturnya masih muda. Dan gosipnya dia sangat tampan...”

“ Besok aku akan membuktikannya.” Ucap Becky.

“ Kenapa kau harus susah2 mencari pekerjaan sampai disini? Pulanglah ke orang tuamu Beck. Dan lanjutkan kuliahmu.”

“ Aku hanya ingin membuktikan pada mereka kalau aku bisa hidup sendiri tanpa uang mereka.”

“ Beck, you’re 19. Kau takkan bisa hidup sendiri tanpa orang tuamu.”

“ Come on Sarah. Apa kau gila, aku tiba2 pulang dengan tangan kosong. Mereka akan menertawakanku nanti.”

“ Iya – iya. Tapi setidaknya kau tamatkan kuliahmu dulu.”

“ Itu gampang. Nanti aku akan menyelesaikannya. Sekarang ayo ke apartmentmu. Aku sudah tak punya uang lagi untuk menginap dihotel.” Pinta Becky.

“ Kau ini..” menjitak kepala Becky.

Rebecka Duffield adalah seorang gadis America yang kabur dari negaranya karna ingin membuktikan pada orang tuanya bahwa dia adalah seorang gadis yang dewasa dan mandiri, dan karna Roy Arvatz adalah satu2nya alasan mengapa dirinya pindah ke London. Orang tuanya menentang Becky berhubungan dengan Roy, entah karna alasan apa. Becky yang sangat mencintai Roy-pun menentang semua perkataan orang tuanya dan secara diam2 terbang ke London. Sekarang dia sudah 1 bulan ada di London tanpa memberitahukan keadaannya pada ke2 orang tuanya. Sarah Darling adalah teman Becky saat masih SMA, dan sekarang mereka sudah menjadi sahabat, Sarah adalah mahasiswa di London University dan sekarang dia sudah di semester akhir. Sarah mempunya sahabat yang kini juga menjadi sahabat Becky, yaitu Alice Harding dan kekasihnya Charlie McCarthy. Charlie adalah seorang fotografer yang cukup profesional, terkenal dan handal, yang kini berusia 23 taun, dan Alice seorang model dan calon sarjana Sastra berusia 20 taun. Mereka berdua sudah berpacaran selama 2 tahun, dan mereka kenal 1 sama lain karna pekerjaan mereka.. Roy Arvatz adalah seorang pemuda yang tampan, cuek tapi penyayang dan setia, dan sangat digilai oleh perempuan2 yang melihatnya, dia adalah lulusan sarjana Arsitek. Dan kini dia sudah bekerja dengan salah 1 perusahaan yang terkenal dan tersukses di negaranya. Dan kini dia hanyalah masa lalu Becky..

Keesokan harinya sekitar pukul 7 pagi, Sarah dengan susah payah membangunkan Becky yang masih terlelap di kamar. “ Becky bangun. Ini sudah jam 7. Kau bisa terlambat. Ini hari pertamamu menjadi seorang sekertaris Beck.. Come on!!”

“ Im up.. Im up!!” ucap Becky malas dan langsung kekamar mandi. “Bye Sarah...” teriaknya setelah 30 menit dikamar. Langsung mencegat taxi dan meluncur ke G Company. Setelah sampai didepan gedung kantornya yang sangat tinngi nan megah, Becky menyunggingkan senyuman bangga dan masuk dengan wajah sumringah dan segar lalu seorang wanita sekitar berumur 22 tahunnan memanggilnya.

“ Miss Duffield?”

“ Yeah, thats me.”

“ Direktur sudah menunggumu di ruangannya, silahkan ikuti aku.” Ucap perempuan itu dan merekapun memasuki lift. “ Marie Sanchez.”

“ Rebecka Duffield.” Ucap Becky sambil tersenyum. Pintu lift terbuka dan Marie memperkenalkan seluruh karyawan2 yang ada diruangan itu. Lalu masuk kesebuah ruangan yang luas dan mewah.

“ Mr. Gilbert , Miss Duffield sudah ada disini.”

“ Thank you, Marie, kau bisa meninggalkan tempat ini.” Sambil tetap berdiri membelakangi Marie dan Becky. Dan saat Marie menutup pintu, Becky langsung kaget karna melihat wajah directur. “ So, we meet again.”

“ Kau? What?”

“ Betapa berjodohnya kita, Becky..” ucapnya sambil berjalan mendekati Becky.

“ Aku mengundurkan diri.”

“ No, you cant. Apa kau bisa membayar 1 milyar saat ini juga? Dengan alasan kau membuang waktuku.”

“ What?” kaget + bingung.

“ Harusnya kau bersyukur karna aku sudah menerimamu menjadi sekertaris pribadiku selamanya, Becky. Kau tau berapa ratus gadis yang mengantri ingin menjadi sekertarisku?” sambil berjalan ke mejanya lagi.

“ Tidak tertarik. Kau hanya menjual tampangmu untuk bisa meniduri mereka semua, lalu kau memecatnya. Bos macam apa itu?”

“ Ini pekerjaanmu..” lalu meninggalkan Becky sendirian disana tanpa menjawab omelan Becky.

“ What the hell.........”

3 jam berlalu dan pekerjaannya belum selesai, Bertie sedang ada meeting dan tak mengajaknya, dan 1 jam kemudian sekitar pukul 11:56 siang, Bertie masuk keruangannya lalu memandang Becky dan Beckypun langsung memelototinya. Bertie hanya tersenyum, lalu meletakkan tasnya di meja, dan menghampiri Becky.

“ Apa?” tanyanya, tanpa menjawab Becky, Bertie langsung menarik tangan Becky dan keluar ruangan. “ Lepaskan aku..!” pinta Becky karna merasa tak enak dengan karyawan2 yang lain yang memandangi mereka. Dan sampai didalam lift, Bertie melepaskan tangan Becky. “ Apa kau gila? Pekerjaanku belum selesai.”

“ Kau butuh istirahat, kita akan makan siang. Ok?” ucap Bertie manis.

DALAM HATI BECKY.

Hahh? Makan siang? Tapi bukan seperti itu caranya. Semua orang yang tadi melihat pasti bingung. Bertie Gilbert, kau aneh. Tapi tadi dia manis sekali?

“ Kenapa?” tanya Bertie sambil menghadap ke Becky , dan Becky-pun tersadar dan gugup, Bertie-pun semakin membuatnya gugup dengan membuat Becky berjalan mundur sampai benar2 terpojok disana, Becky bisa merasakan nafas hangat dan mencium parfum Bertie. “ kemarin kita belum menyelesaikan permainan kitakan?”

“ Permainan apa?” tanya Becky bingung dan dengan berani dia mendorong tubuh Bertie yang sangat kereeeeeeeeeen itu. Tapi Bertie berhasil meraih pinggang Becky dan langsung memojokkannya lagi. “ Im you secertary. And you’re my boss. Please, bertingakahlah seperti atasan dan bawahan. Atau aku akan menamparmu seperti kemarin.” Ancam Becky.

“ I like you.” Melepaskan tangannya dari tubuh Becky sambil tersenyum, dan pintu liftpun terbuka.

Mobil hitam yang sangat mahal sudah disiapkan didepan, Bertie membukakan pintu untuk Becky. Becky-pun dengan canggung masuk kedalam dan saat Bertie memasuki mobil, Becky tak brani menatap ataupun meliriknya. Tiba2 wajah Bertie sudah sangat amat dekat dengan Becky. “ Pakai ini jangan lupa.” Ucapnya sambil memasangkan seatbelt ke Becky. Becky yang sudah GR dan salah sangka itu hanya memonyongkan bibirnya dan pipinya memerah, Bertie hanya tersenyum geli. Sudah sekitar 35 menitan mereka mengendarai mobil dan sudah melewati berbagai macam restoran namun mobil itu masih tetap melaju. “ Sebenarnya kita mau makan dimana? Sudah setengah jam, dan kurang 10 menit lagi istirahat selesai, aku tak mau terlambat kembali kekantor.”

“ Why? Kau tak ingat siapa yang mengajakmu keluar?”

“ Kau, Bertie Gilbert sang pemilik perusahaan.” Jawabnya. “ Tapi ini hari pertamaku, dan aku tak mau orang2 disana menilaiku yang tidak2, kau tahu..”

“ Maksudmu menilaimu karna kau kekasih bos?”

“ What? Aku bukan kekasihmu, dan aku takkan sudi menjadi kekasihmu. Kau tahu, gara2 kau. Roy meninggalkanku. Dasar!!!!” marah2.

“ Dan apa kau tak ingat, wanita kemarin? Wendy Smith, namanya. Dia memutuskanku karna kau. Dan dia adalah wanita yang sangat sexy yang pernah aku dapatkan. Bukan berarti kau tak sexy. Kau hanya terlalu kecil.”

“ Apa??” menaikkan nadanya. “ Apa yang kau harapkan dariku? Aku hanyalah mahasiswa berumur 19 tahun, dan kau samakan aku dengan wanita tua yang kau anggap sexy itu? Keterlaluan.....”

“ 19 tahun? Kau semuda itukah?”

“ Kenapa? Kau akan memecatku? Aku harap begitu..”

“ Tentu saja tidak.” Jawab Bertie sambil menghentikan mobilnya dan turun.

“ Aku pasti akan lama terjebak di permainannya ini.” Melepas seatbeltnya dan turun. Merekapun masuk ke restoran itu. Saat masuk Becky berharap restoran itu sangat ramai, namun harapannya tak terkabul. Restoran itu sangat sepi, mewah namun seperti berhantu. “ Kenapa sepertinyaa Cuma kau dan aku saja yang makan disini?”

“ We’re special.” Jawab Bertie sambil berjalan ke meja yang menghadap dinding kaca dan didepannya terpampang rerumputan hijau yang ditanami berbagai macam bunga, dan tak jauh dari sana ada danau, dan ada beberapa pengunjung resto.

“ Kenapa kita tak makan disana?” tanya Becky sambil duduk.

“ Apa kau tak mau makan dengan tenang dan hanya memandangiku saja?” tanya Bertie dan sontak membuat Becky kaget.

“ Untuk apa aku harus memandangimu? Menurutmu apa kau ini tampan?”

“ Jawabannya 100% iya.”

“ Bagiku tidak.”

“ Ya, karna kau masih terbayang wajah mantan kekasihmu itu. Yang tak mempercayaimu.”

“ Tega sekali kau mengatakan itu didepanku.” Ucap Becky sambil berdiri. “ Aku mau pulang.” Berlenggak pergi namun tangan kecil Becky berhasil diraihnya dan langsung mencium bibir Becky. Becky melotot kaget dan menolak perlakuan Bertie. Bertie-pun langsung menghentikan tingkahnya dan memandang wajah Becky yang kelihatannya sangat marah. “ Dengar Mr. Gilbert, tak seharusnya kau memperlakukan aku seperti ini meskipun aku hanyalah bawahanmu. Tapi aku perempuan, dan aku bukan perempuan murahan. Kau tahu?”

“ Aku tahu kau akan bereaksi seperti ini.”

“ What?”

“ Sit down.” Suruhnya dengan wajah serius. Dan Beckypun menurut. Lalu merekapun makan dan 20 menit setelah selesai makan mereka pulang kekantor, dan sekitar pukul 2 siang mereka sampai. Becky berjalan mendahului Bertie saat keluar dari lift. Tiba2 handphone nya berbunyi.



ONTHEPHONE

Sarah = Hai beck. Bagaimana?

Becky = Apanya?

Sarah = The boss.

Becky = Kau tahu, aku ingin berhenti dari pekerjaan ini.

Sarah = Why?

Becky = Bertie Gilbert adalah lelaki yang membuat maslah kemarin, dan dia adalah pemilik perusahaan ini. Itu masalahnya Sarah.

Sarah = What??

Becky = Dan dia menciumku tadi direstoran. Dia benar2 kurang ajar.

Sarah = He kiss you? Mungkin dia menyukaimu.

Becky = Jangan bercanda. Dia tipe yang hanya memandang wanita sebagai boneka. Aku harus menyelesaikan ini dulu. Bye.

PHONEOFF

5 menit setelah Becky mematikan telvon dari Sarah, tiba2 Marie datang. “ Miss Duffield, semua orang menunggumu di ruang rapat.”

“ Rapat apa?”

“ Sebaiknya kau bersiap saja dan ikuti aku.” Ucap Marie. Dan Beckypun menuruti perkataan Marie dan sampailah diruangan rapat. Disana sudah ada 9 orang yang duduk termasuk Bertie. Dengan malas Becky duduk disebelah Marie, dan merekapun langsung membahas sesuatu. Becky diberi pertanyaan, dan jawaban Becky membuat semua ornag puas, dan rapat itupun selesai. Sekitar pukul 5 sore, Becky masih sibuk dengan pekerjaannya.

“ What?” tanya Bertie saat Becky berada dihadapan mejanya.

“ Tanda tangani ini semua.” Ucapnya tanpa menatap wajah Bertie.

“ Ok.” Mengambil bolpoint dan mulai menandatangani berkas2 itu. “ Kau hebat tadi. Dan besok jam 5 kau ikut aku untuk mempresentasikannya dengan para pendukung perusahaan kita. Aku harap kau lebih amazing dari pada rapat tadi.”

“ Kenapa harus aku?”

“ Kau yang mencetuskan ide itu. Dan cocok dengan gaya mu.”

“ Terserah..” mengambil kembali berkas2 itu dan keluar dari ruangan.

“ Miss Duff...”

“ Panggil saja Becky.” Menyela.

“ Ouh. Ok.”

“ Ada apa?” tanya Becky.

“ Ini berkas yang siang tadi kau minta.”

“ Thanks Angel.” Menerimanya dengan enggan dan kembali masuk keruangannya sambil membawa setumpuk pekerjaan lagi. Detik demi detik, menit demi menit, dan jam demi jam terlewati hingga pukul 8 malam tepat Becky masih sibuk bermain mata dengan berkas2 yang tadi Angel berikan. Dan tanpa sepengetahuan Becky ternyata Bertie masih ada didalam sana. “ Aku ini sekertaris, bukan pembantunya yang harus mengerjakan ini semua. Atasan macam apa itu?” mengeluh. “ Aku bisa cepat tua kalau seperti ini......” mengacak2 rambutnya. Tiba2 handphonenya berbunyi.



ONTHEPHONE

Alice = where are you?

Becky = Im still working.

Alice = Jam segini?

Becky = Sebentar lagi selesai. Ada apa?

Alice = Kami semua sudah ada di apartment Sarah menunggumu..

Becky = Aku tak tahu aku pulang kesana atau tidak. Mungkin aku akan tidur disini. Aku terlalu lelah untuk menunggu taxi, Alice.

Alice = kau bicara seperti pekerja ROMUSA di Indonesia. Baiklah kalau begitu, kue perayaanmu ada dikulkas. Aku dan Charlie pulang sajalah. Bye! Semangat!!

Becky = Thanks Alice. Im sorry.

PHONEOFF

“ Ahhhhhhh. Ini semua gara2 pekerjaan ini. Apa kau yakin Becky. Kau akan tidur disini?” bertanya pada dirinya sendiri.

“ Aku takkan pernah membiarkan anak buahku menginap di kantor meski hanya 1 malam.”

“ K-k-ka-kau..? Kau masih ada disini? Sejak kapan?”

“ Sejak keluhanmu yang pertama.”

“ Hasssh... Terserah kau mendengar semua atau tidak. Aku tak peduli.” Ucap Becky. “ Tapi.. Tapi kumohon ijinkan aku tidur disini. Apartment Sarah jauh dari sini, dan aku sudah tak punya tenaga untuk turun dari lantai atas ini. Please?” memohon layaknya anak kecil meminta permen pada orang tuanya.

“ No..”

“ Kau jahat. Kau sudah menciumku dan kau seperti ini padaku? Huhhhhhh. You jerk!” mengemasi barang2nya dan saat hendak membuka pintu tiba2 Bertie sudah ada dihadapannya. Lalu langsung menggendong Becky layaknya seorang penculik. “ Apa yang sedang kau lakukan? Put me down!!!”

“ Kau bilang tadi kau sudah tak punya tenaga lagi? Jadi aku berbaik hati menggendongmu.

“ Ada lift. Aku takkan merasa lelah. Lepaskan aku..”

“ Tapi sayangnya aku sedang tak ingin naik lift..” turun melewati anak tangga.

“ Apa kau gila? Ini lantai teratas, kau takkan sanggup sampai bawah..”

“ Try me!!!”

“ Turunkan aku..!”

“ Sebaiknya kau diam dan menurut kalau kau ingin selamat..” Beckypun menuruti Bertie, dan akhirnya mereka sampai di lobby. “ See...” ucap Bertie sombong tanpa menurunkan tubuh Becky.

“ Ya, aku percaya. Put me down, now!!!”

“ No..” jawab Bertie dan langsung membawa Becky ke mobilnya, memakaikan seatbeltnya dan langsung membawanya pergi.

“ Kau menculikku?”

“ Bisa dibilang seperti itu.” Jawab Bertie. 30 menit kemudian, sampailah mereka berdua disebuah rumah yang megah layaknya istana, pintu gerbang terbuka secara otomatis dan mobil mewah Bertie-pun masuk dan langsung memasukkannya ke bagasi, disana juga ada mobil ferrari merah, Range Rover putih, dan masih ada 2 mobil lainnya dan 1 motor berwarna merah. “ Kau bisa tinggal dirumahku. Tenang saja, aku tinggal sendirian, orang tuaku ada di Belanda sekarang dan di London mereka juga punya rumah sendiri.” Ucapnya lalu keluar dari mobil.

“ What?” Becky kebingungan. “ No parents and no one? Are you kidding me?” masih berada didalam mobil. Dan tiba2 pintu mobil dibuka oleh Bertie.

“ Tenang saja, aku takkan macam2 denganmu kalau kau tak memintanya.”

“ What? Keep dreamin!!!!” ucap Becky melotot lalu keluar dan langsung tercengang saat memasuki rumah Bertie.

“ Pilih saja kamar yang kau inginkan. Kalau kau mencariku aku ada di bawah.” Bertie langsung masuk keruangannya sendiri. Dan Becky langsung menjelajahi ruangan dilantai 1. “ Whoaaaaaaaaaaa! Rumahnya lebih besar dibanding rumahku. Dia pasti sangat amat kaya. Huhffffffffffftttt.....” dan langsung melirik tangga dan naik ke atas. “ Wow.. dia memiliki tempat fitness sendiri, dan bar... Hahhh. Aku akan betah tentunya dirumah. And party all the time. And that get drunk.” Ujarnya.

Lalu Becky berjalan ke sudut ruangan dilantai 2 itu dan menemukan sebuah kamar. “ Its perfect.” Langsung menutup pintu dan berbaring diranjang. “ Jangan terlena dengan semua hal yang ada didalam sini Becky. Mungkin saja ini jebakan. Berhati2lah dan waspada dengan lelaki itu..” ucapnya pada dirinya sendiri dan melepaskan bajunya 1 per 1 lalu memasuki kamar mandi, dan 35 menit kemudian Becky keluar hanya menggunakan lilitan handuk mini ditubuhnya dengan rambutnya yang basah. “ Great. Aku tak membawa baju ganti. Dan baju uang tadi sudah kotor. Lalu aku memakai apa?” tanyanya. Dan membuka lemari. “ Kemeja, kemeja, kemeja, kemeja dan kemeja... ini bukan lemarinya tapi diisi dengan pakaian2 kerjanya. Dasar !!!” mengambil salah 1 kemeja berwarna putih tipis milik Bertie dan memakainya. “ Huhfffttttt.... Aku haus dan lapar... Kenapa didalam kamar tak ada kulkas? Hanya itu kekurangannya.” Ucap Becky sambil memegangi perutnya yang sudah keroncongan. “ Lelaki itu pasti sudah tidur. Jadi sebaiknya aku mencari dapur dan juga mesin cuci..” sambil membawa baju nya yang kotor dan secara hati2 dan waspada mengamati setiap ruangan memastikan bahwa Bertie sudah terlelap dikamarnya. “ Dimana dapurnya? Dimana mesin cuci?” putus asa karna sudah 15 menit dia menjelajahi lantai itu. “ Tadi dia masuk kemana? Aku tak mau masuk kekamarnya. Tuhan pandu aku..” ucapnya lirih. Dan memasuki sebuah ruangan, dan menemukan dapur. Wajah Beckypun senang dan mulai mebuka kulkas, lalu kebelakan lagi dan menemukan mesin cuci. “ Akhirnya kita bertemu..” ucapnya sambil memeluk mesin itu. Dan memasukkan baju dan celananya kedalam mesin cuci. Tiba2 Becky mendengar suara orang. Seorang lelaki. “ What? Its him... Oh no.!!” Langsung bersembunyi agar Bertie tak menemukannya, Bertie yang sedang berbicara dengan orang lewat handphonenya-pun tak terlalu curiga dengan keadaan dapurnya yang kulkasnya masih terbuka dan ada susu di meja. Selesai dengan kesibukannya tadi, handphonenya diletakkan begitu saja di meja lalu berjalan kedeapn kompor dan mulai memasak. “ He can cook?”

“ Suara apa itu?” menghentikan aktivitasnya lalu kebagian belakang tepatnya berjalan menuju ke Becky. Beckypun langsung berteriak.

“ Please, dont come any closer!!” teriaknya.

“ Aku kira pencuri.. Tapi kau memang pencuri.. Sedang apa kau disini?” tanya Bertie. “ Dan kenapa bersembunyi?”

“ Aku sedang mencuci baju ku. Dan aku meminjam kemejamu, dan kau tahukan bagaimana keadaannya? Aku tak mau kau melihatku dengan pakaian yang seperti ini.” Jawab Becky.

“ Dan kau tak nerniat untuk memakai pakaianmu itu untuk besokkan?”

“ Kau menyuruhku untuk pulang ke apartment sahabatku dan memakai pakaian yang berbeda besok? Apa kau gila?”

“ Aku tak menyuruhmu. Kau lapar?” mengganti topik. “ Aku tahu alasanmu menyelinap dan menjelajahi seluruh rumah ini bukan hanya untuk mencari mesin cuci kan?” tebak Bertie. “ Keluarlah, aku akan memasakkan sesuatu untukmu.” Dan langsung kembali kehadapan kompor melanjutkan kegiatannya tadi. Dengan ragu Becky berjalan ke meja makan sambil menarik2 kemeja yang dipakainya agar tidak terlalu pendek. “ Apa kau mencoba untuk merobek kemejaku?” Becky-pun mengehentikan tingkahnya itu. Dan diam. “ Kemeja itu panjangnya hampir sama dengan rok yang kau pakai saat ada dikamarku kemarin..” tambahnya. “ Dan kulihat kau tak pernah menarik2 rokmu saat itu.Tapi aku lebih suka kau memakai kemeja itu dibanding rok mu kemarin. You look so hot tonight.” Perkataan Bertie barusan membuat Becky langsung menarik kursi dan langsung duduk. “ This is it. Spaghetti special untukmu young lady.”

“ Special? Aku yakin sekali kalau setiap perempuan yang kau bawa kesini pasti kau buatkan spaghetti yang sama seperti saat ini. So, this isnt special!” ucap Becky dingin.

“ Ok. Kalau seperti itu menurutmu Miss Duffield.” Sambil tersenyum dan terus menatap Becky. Becky-pun tak terlalu memikirnya, dia lebih memikirkan perutnya yang dari tadi sudah berunjuk rasa karna kelaparan, segera diraihnya garpu dan sendok dan mulai memakannya. Lalu Bertie meninggalkan Becky.

“ Kau tak makan?”

“ Kau perhatian sekali.. Aku tak lapar, aku kedapur karna memang sengaja ingin membuatkanmu makanan lalu mengantarnya kekamar, namun karna kau ada disini, jadi ya sudah.” Jawabnya lalu benar2 pergi.

“ Sengaja?” bingung.

Sepiring spaghetti itupun habis, dan segelas air putihpun sudah lenyap, selesai mencuci piring dan gelasnya, Becky meninggalkan tempat itu dan saat hendak menaiki tangga, Becky penasaran dengan salah 1 ruangan yang setengah terbuka pintunya, beckypun masuk karna tak bisa menahan rasa penasarannya itu. “ Ini pasti ruangannya.” Ucap Becky. “ Sebaiknya aku pergi.” Buru2 Becky menutup pintu dan saat berbalik langsung menabrak dan dengan cepat Bertie menangkap tubuh Becky yang hampir jatuh ke lantai karna bertabrakan dengan Bertie yang tentu saja lebih kuat.

“ Penasaran akan sesuatu? Atau kau merindukanku? Atau kau ingin membalas kebaikanku?”

“ What?”

“ Aku suka reaksimu saat mengatakan itu, Becky..” ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Becky. “ Istirahatlah!” bisiknya tepat di telinga Becky. Becky-pun segera berlari menaiki tangga dan langsung masuk kekamarnya dan mengunci pintu.

“ Dia benar2 menakutkan..” ucapnya lalu langsung memasukkan badannya ke selimut. Dan memejamkan mata.

Keesokan harinya..... Sekitar pukul 6:30 pagi, Becky sudah bangun dan kaget karna Bertie sudah ada didalam. “ What? How?”

“ Aku mempunyai seluruh duplikat kunci dirumah ini..”

“ Lalu sedang apa kau disini?” tanyanya sambil masih tetap berada didalam selimut.

“ Aku hanya ingin melihat penampilanmu saat bangun tidur. Dan mengantarkan ini.”

“ Tinggal letakkan saja dimana, aku pasti akan melihatnya.”

“ Aku mau kau yang mengambilnya dari tanganku sendiri.” Ucap Bertie tersenyum licik. Becky-pun akhirnya keluar dari selimut dan berjalan ke arah Bertie, namun saat Becky hendak mengambil baju itu, Bertie dengan sengaja mengangkat tinggi2 tangannya.

“ Kau mempermainkanku.”

“ Enjoy it!” bisiknya. Becky akhirnya naik ketempat tidur dan berhasil memegang tangan Bertie, tapi Bertie dengan cepat menarik tangannya dan menarik pinggang Becky sehingga Becky kini sudah ada dipelukannya, wajah Becky dan Bertie kini benar2 dekat dan Becky sekarang hanya bisa diam. “ Kau gugup sekarang?” tanyanya pelan.

“ Tentu saja tidak Mr. Gilbert .” jawabnya bohong.

“ Lie.. Aku bisa mendengar dan meraskan detak jantungmu sekarang. Cepat sekali..” ungkapnya. “ Apa sekarang kau bertanya pada hatimu, apa yang akan terjadi setelah ini?” kata Bertie seolah2 Bertie bisa membaca pikiran Becky. “ Tenang saja, akan aku janjikan kau juga akan menyukainya.” Tambahnya, lalu menjatuhkan tubuh Becky ke ranjang dan memegangi tangan Becky agar tak meronta.

“ Apa yang akan kau lakukan?” tanyanya dengan berani.

“ Mencoba membuatmu untuk menyukaiku. Dan takut.” Jawab Bertie sambil menatap lekat2 mata Becky.

“ Aku takkan pernah menyukai lelaki sepertimu. Dan aku tak pernah takut padamu.” Jawab Becky lantang.

“ Tapi kau sangat takut saat kemarin berada dilift dan saat aku menciummu dan sekarang ini juga.” Kata Bertie, dan Becky hanya diam namun masih membalas tatapan Bertie. Lalu, CUPP! Bibir Bertie menempel dibibir mungil Becky sekilas, dan berdiri lalu meninggalkan Becky.

Selesai sarapan mereka ber2 meninggalkan rumah Bertie dan menuju kantor, dan tak ada 1 suarapun muncul saat didalam mobil dan saat mereka sampai dikantor. Sekarang waktu menunjukkan pukul 4:25 sore, Bertie dan Becky sudah bersiap meninggalkan kantor dan segera menuju ke hotel tempat dilaksanaknnya meeting. Sekitar pukul 5 tepat, semua orang sudah datang dan lengkap dan Bertiepun memperkenalkan Becky dan Beckypun mulai mempresentasikan idenya. Semua orang yang berkumpul disana sempat bingung dan bertanya pada Becky dan Beckypun menjelaskannya sampai mereka benar2 jelas, dan pertemuan itu menjadi sangat panjang dan akhirnya semuanya setuju dan mau bekerjasama dengan G Company. Dan mereka semuapun merayakan di club hotel itu. Becky memisahkan diri dari Bertie, dan Bertie tetap mengawasinya dari jauh. Karna hobi Becky dulu suka mabuk2an diapun akhirnya minum banyak dan mabuk, lalu Bertie yang masih cukup sadar membawa Becky keluar dari club itu meninggalkan orang2 tadi dan membawanya masuk kekamar hotel. “ Kenapa kita pergi duluan? Aku masih mau disana.” Ucap Becky sambil berjalan terhuyung menuju pintu namun dihalangi oleh Bertie.

“ Kau sudah cukup mabuk.” Sambil memapah Becky.

“ No, Im not. Aku masih bisa minum. Akan aku buktikan..” ucapnya sambil membuka beberapa botol minuman. “ Kau tak mau bersulang denganku? Aku yang membuat mereka mau bekerja sama dengan perusahanmu, Mr. Gilbert. Seharusnya kau berterimakasih padaku.”

“ Ok. Terimakasih nona Becky.”

“ Cheers..” teriak Becky.

“ Cheers.”

“ Minum lagi. Kau seperti anak SMA yang takut mabuk Bertie..” ejek Becky sudah dalam keadaan tak sadar.

“ Kau menantangku?” Bertie langsung menenggak sebotol anggur itu.

“ kau hebat..” Becky bertepuk tangan dan berdiri.

“ Tentu saja aku hebat. Aku adalah Bertie Gilbert. Aku tampan, kaya dan terkenal dan hebat.” Memuji dirinya sendiri dan beridiri mendekati Becky. “ Dan kau, adalah gadis yang sangat cantik. Aku suka kau berpakaian seperti ini. Blouse putih tanpa lengan dan rok hitam..” ucapnya sambil mengelus2 pipi Becky. “ Kau sangat cantik..” bisiknya tepat ditelinga Becky.

“ Ya, kau sangat tampan.. Aku percaya itu.” Melingkarkan tangannya keleher Bertie, dan Bertiepun mencium bibir Becky, Becky membalas ciuman Bertie dan Bertie mengarahkan langkah Becky menuju ranjang, membuka risleting blouse Becky dan.............................................SENSORRRRRRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Keesokan harinya sekitar pukul 7, alarm hape Becky berbunyi dan membuatnya bangun. “ Aku lelah sekali.” Meraih handphonenya dan mematikan alarmnya. Dan kembali memejamkan matanya, tapi membuka matanya lagi saat merasakan perutnya ada tangan. “ Tanganku tak sebesar ini?” mengukur tangan kanannya dengan tangan yang ada diperutnya. “ Tangan kiriku masih ada diluar. Jadi, ini tangan siapa?” membalikkan badannya dan muncullah sosok lelaki. “ Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!” menjerit.

“ What? Earthquake?” Bertie membuka matanya.

“ Kenapa kau tak memakai baju?” tanya Becky saat selimut yang menutup tubuh Bertie tersingkap.

“ Kau sendiri?”

“ What?” Becky mengintip dari selimut. “ Apa yang kau lakukan padaku?” memukul Bertie. “ Ini tidak terjadikan? Apa yang kau lakukan padaku..” menangis sambil menutupi tubuhnya dengan selimut dan turun dari ranjang. Menutupi wajahnya. Bertie segera memakai bajunya yang berceceran dilantai dan mendekati Becky. Saat tangan Bertie ingin memegang tangan Becky, becky langsung menolak dan mendorong tubuh Bertie. “ Kau jahat...!”

“ Becky, Im so sorry. Ok. Aku mabuk dan kau juga, jadi aku tak tahu apa2. Maafkan aku. Aku janji akan bertanggung jawab. Ok?”

“ Aku masih muda. Dan kau sudah merusak masa depan ku.” Memukul Bertie.

“ Aku akan menikahimu. I’ll marry you Rebecka Duffield.”

“ What?”

“ Aku takkan pernah menyakitimu. Takkan pernah. Aku mencintaimu sejak kita bertemu. Apa kau tidak?”

“ Aku 19 tahun, dan aku masih terlalu muda untuk menikah.” Ucapnya sambil terisak.

“ Kapanpun kau siap. Aku takkan meninggalkanmu. Aku berjanji.” Mencium kening Becky dan memeluknya.

2 minggu kemudian...... Becky dan Bertie kini resmi menjadi kekasih namun teman2 dikantornya belum mengetahui, mereka hanya menggosipkan Becky dan Bertie secara diam2. Saat Becky berada didalam toilet dan 3 wanita yag dia kenal masuk ke dalam dan bersolek didepan cermin sambil bercerita. “ Aku yakin kalau Becky menjual tubuhnya untuk mendapatkan posisinya saat ini.”

“ Ya, dia sepertinya keliatan gadis yang baik, namun siapa sangka dia adalah perempuan murahan.”

“ Tipe bos kan bukan seperti Becky. Dan aku yakin Becky hanya mengincar hartanya.”

“ Dia menghancurkan harpan Marie, dialah yang lebih berjasa untuk bos.”

“ Ya.. aku lebih setuju jika Marie yang bersama dengan bos.”

“ Becky hanyalah mahasiswa yang belum lulus, manja dan sok pintar.”

“ Aku harap dia segera mengundurkan diri..” Becky langsung keluar dari kamar mandi dengan menundukkan kepala dan 3 perempuan itu merasa tertangkap basah, namun Becky tak berkomentar apa2 dan langsung meninggalkan mereka lalu langsung masuk ke ruangannya dan meraih tasnya lalu pergi.

“ Becky?” bingung saat membuka pintu apartmentnya dan ternyata itu Becky.

“ Hai, aku hanya ingin mengemasi barang2 ku.” Ucapnya.

“ Kau akan tinggal dirumah Bertie selamanya?”

“ Tidak.”

“ Kau membeli apartment?”

“ No.”

“ Lalu?”

“ Aku akan pulang ke Amerika. Aku akan pulang ke orang tuaku, Sarah.”

“ What? What happened?” tanya Sarah bingung. “ Apa kau bertengkar dengan Bertie?”

“ Tidak. Aku tidak apa2.” Dusta Becky.

“ Kau pembohong.” Memegang tangan Becky yang sibuk memasukkan baju2nya kekoper.

“ Aku tak pantas untuknya. Semua orang tak pernah menyukaiku. Mereka hanya pura2 baik dihadapanku karna ada Bertie. Mereka membicarakanku tentang hal2 buruk. Aku tak pernah jahat terhadap mereka. Apa salahku Sarah..?” menangis dan memeluk sahabatnya itu.

“ Tenanglah Becky. Kau tinggal mengatakannya pada Bertie, dia bisa saja dengan mudah memecat merekakan. Kau tak perlu pulang.”

“ Its not easy. Aku bukan orang seperti itu.mereka tentu akan membenci Bertie jika aku bilang. Aku tak mau seperti itu. Please, dont tell him kalau aku pulang. Dan jangan beritahu alamatku. OK?” Sarah hanya mengangguk. “ Promise?”

“ Aku berjanji Becky.” Memeluk Becky.

30 menit kemudian, Becky, Sarah, Charlie dan Alice sudah sampai dibandara. 1 per 1 memeluk tubuh Becky. “ Bye Beck.”

“ Gud bye guys.” Melambaikan tangan dan pergi.

Di lain tempat, yaitu kantor. Bertie bingung karna saat masuk keruangannya, meja Becky rapi dan tak ada mantelnya Becky dan juga tasnya. Bertie pun keluar dan menanyai anak buahnya, terutama Marie. “ Hei Marie, apa kau melihat Becky?”

“ No sir.”

“ Apa diantara kaliyan ada yang melihat Becky?” memperkeras suaranya.

“ Bos, 3 jam yang lalu aku melihatnya membawa tas dan pergi, lalu aku belum melihatnya kembali.”

“ Thanks Rudi.” Merogoh sakunya dan langsung menempelkan handphonenya ketelinga, berharap suara Becky yang menjawab, tang terdengar hanyalah suara operator. “ Where are you, Beck?”

1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam sudah Bertie berada dikantor dan kini dunia sudah gelap, matahari sudah digantikan oleh sang bulan, dan Becky belum juga muncul dihadapannya dan bahkan handphone-nya-pun masih belum aktif. Terdengar suara pintu diketuk. “ Mungkin dia sudah pulang?”

“ Tapi aku sudah menelfon rumahku dan tak ada yang menjawab.”

“ Becky pernah cerita kalau dia mempunyai teman disini, apa kau mengenal teman2 nya?” tanya Marie.

“ Thanks Marie, kenapa aku bisa tak memikirkan itu.” Bertie langsung pergi meninggalkan Marie. Dan langsung mengarahkan laju mobilnya ke apartment Sarah. Karna hanya tempat Sarahlah yang ia tahu. Namun saat memencet bell, tak ada yang membukakan pintu, dan pintu sebelahlah yang terbuka.

“ Kau temannya Sarah? Dia sedang pergi bersama teman2nya keluar sejak kemarin, dan katanya 2 hari lagi dia pulang.” Mendengar itu, Bertie langsung frustasi. Dan tetap berada didepan pintu apartment Sarah hingga esoknya. Dan terpaksa puang karna diusir oleh security karna dikira Bertie orang gila. Bertiepun tak langsung kerumahnya melainkan ke perusahaannya dengan tampang pucat dan frustasi, semua anak buahnya dari tempat dia turun dari mobil kebingungan dan agak takut karna Bertie bukan seperti manusia melainkan mayat hidup. Baju kantornya yang dipakai kemarin, rambutnya acak2 an dan wajahnya terlihat seperti orang stres. Marie langsung membuatkan kopi untuknya dan langsung masuk keruangan Bertie.

“ Kau tak apa2?”

“ Please tinggalkan aku Marie. Aku tak ingin menyakitimu. Aku hanya ingin sendirian.” Mariepun meletakkan kopi ke meja dan pergi. “ Wait?” Marie menghentikan langkahnya. “ Tolong sambungkan aku dengan sepupuku. His name is Anderson Webb. Suruh dia menemuiku.”

“ Baiklah.”

Tak lama kemudian sosok lelaki muncul dihadapan Bertie. “ Kau seperti zombie. Whats wrong with you?”

“ Aku akan pergi, untuk waktu yang lama. Aku mohon, kau gantikan aku dulu. Karna kau 1 1 nya teman dan sepupuku yang dekat denganku.”

“ Ok. Aku akan menggantikanmu sampai kau kembali, dude.” Jawab Anderson.

“ Thanks man.”

“ Sebaiknya kau pulang dan istirahatlah. Kau tampak berantakan. Kau tahu itu..” ucap Anderson.

“ Ok.” Langsung pergi meninggalkan kantor dan menuju rumahnya. Mandi lalu tertidur, dan langsung menuju ke apartmentnya Sarah saat hari sudah berganti dan waktu sekarang menandakan pukul 10 pagi. Bell kembali di pencet dan belum ada tanda2 Sarah kalau dia sudah pulang. Sambil menunggu Sarah, Bertie mencoba menelfon Becky, namun nomor Becky belum aktif juga. Sekarang sudah jam 9 malam, dan Bertie masih ada didepan pintu apartment milik Sarah.

“ Bertie?” bingung.

“ Kau pulang juga akhirnya.” Berdiri. “ Where is Becky?”

“ I – I dont know.” Jawab Sarah berbohong. “ Sebaiknya kau masuk.” Membuka pintu dan mereka ber2-pun masuk.

“ Please, Sarah. Jangan bohong. Apa dia pulang ke London?” kembali Bertie bertanya namun Sarah hanya menunduk tak menjawab. “ Beritahu aku dimana alamatnya..”

“ Aku sudah berjanji padanya, Im so sorry. I cant help you.”

“ Please.. please..”

“ Sebaiknya kau pulang.” Menuntun Bertie keluar dari apartmentnya. “ Maafkan aku.” Menutup pintu dan meneteslah air matanya.

“ Sarah. Please tell me.. Please. Im begging you..” menggedor2 pintu Sarah, namun Sarah tetap tak membukakan pintu. Akhirnya Bertie-pun pergi dan pulang kerumahnya. Lalu membanting semua yang ada didalam, dan tiba2 menemukan 1 berkas yang terjatuh dari laci yang barusan mejanya dia tendang. Bertie pun membuka, dan kertas itu bertuliskan surat lamaran kerja Rebecka Duffield. Bertie pun langsung membaca sampai selesai namun tak ada alamat, melainkan hanyalah nama universitasnya. Bertie segera membawa baju2 sekadarnya dan langsung menaiki taxi dan menuju bandara, esoknya. Sekitar pukul 9 sampai bandara, disana sudah ada Marie dan Anderson. “ Tolong bantu dia.”

“ Tentu.” Jawab Marie.

“ Gud luck, dude.”

“ Thanks man.” Bertie memeluk sepupunya dan pergi. Dalam perjalanan tak henti2nya Bertie memikirkan Becky dan tak sabar ingin langsung sampai di LAX.. Tak terasa saat Bertie membuka matanya, bangun dari tidur, pesawas sudah landing, dengan senang Bertie turun dari pesawat dan langsung berlari keluar bandara lalu naik taxi dan langsung menuju universitas yang ada di aplikasi surat lamaran kerja milik Becky. Sesampainya disana, Bertie berdiri dan mengamati setiap gadis yang lewat, penampilan Bertie kali ini tak terlalu kacau bagi setiap gadis yang melihatnya, namun tidak dengan Becky. Becky curiga saat melihat sosok yang memakai kemeja putih, dan saat melihat wajahnya.

“ Bertie? Sedang apa dia disini? Kenapa dia tahu aku ada disini?” langsung berbalik berharap Bertie tak melihatnya. Namun saat Becky hendak melangkah, tangan kanannya sudah berada dalam cengkraman Bertie. “ Kau, kelihatan sangat buruk.”

“ Kenapa kau pergi meninggalkanku?”

“ Aku tak menyukaimu. Jadi untuk apa aku bekerja untukmu.”

“ Kau tahu, kau tak pandai berbohong.”

“ Kenapa kau tahu aku kuliah disini?”

“ Surat lamaranmu.” Jawab Bertie. “ Why?”

“ I already answer that.”

“ Jangan pedulikan ocehan mereka.Aku sudah bilangkan padamu. Jangan pedulikan mereka.”

“ Aku tak mempedulikan mereka. Aku bahkan tak tahu apa yang mereka bicarakan.”

“ Kenapa kau selalu saja membohongiku?” Becky tak menjawabnya. “ I love you, Becky. Dan tak ada 1 orangpun yang boleh menjelek2anmu atau membuatmu menangis atau sakit. Aku akan slalu berada disisimu, meskipun kau selalu menghindar dan menjauh dariku. Aku akan mencarimu. Dan aku akan selalu menemukanmu. Aku berjanji.” Memeluk Becky yang sudah berlinangkan air mata. Lalu, Bertie bersujud dihadapan Becky dan mengeluarkan cincin. “ Maukah kau bertunangan denganku?” Becky shock, dan orang2 yang melihatpun berhenti dan langsung berteriak.

“ Terima! Terima ! Terima ! Terima !”

“ Kalau kau masih berpikiran bahwa kau masih terlalu muda menikah. Maka jawabannya harus IYA, please?”

Becky-pun mengambil cincin dan semua bersorak senang. Bertie memakaikan cincin itu ke jari manis Becky dan diakhiri dengan ciuman.

1 tahun kemudian. Bertie sudah kembali ke London, Becky sudah lulus dari S1 dan masih berada di benua Amerika. Dan bekerja diperusahaan ayahnya. Dan sudah bertunangan dengan Bertie. Orang tua merekapun sudah saling mengenal sebelumnya dan mendukung hubungan Bertie + Becky. Dan 2 tahun kemudian, umur Becky sudah 23 tahun sekarang dan saat ini Becky sudah mengenakan gaun putih yang sangat cantik. “ Oh God. Look at you, Beck...” Sarah memeluk sahabatnya. “ Kau akan menikah.. Im happy for you.”

“ Thank you..”

“ Beck, please lempar bunganya kearahku. Ok?” pinta Alice.

“ Becky, are you ready?” tanya periasnya.

“ Yeah.”

“ Semuanya sudah menunggu, dan ayahmu sudah ada didepan.”

“ Ok.”

Alice dan Sarahpun keluar dan bergabung bersama Marie, Anderson dan Charlie. Becky berjalan ke ayahnya, dan merekapun berjalan menuju tempat dimana Bertie berdiri dan dimana pendeta berada. Ayah Becky, menyerahkan Becky ke tangan Bertie, dan merekapun berikrar, bersumpah, berjanji untuk saling mencintai sampai mati didepan Tuhan. Dan semuanya bertepuk tangan, kini Bertie dan Becky saling bertatapan. “ You’re completely mine, now.” Ucap Bertie pelan dan merekapun berciuman. J

THE END







BY : Dwian Tari



yg udh baca, please follow ak @carolynekarthik

mention for follow back